Malaysia Alami Kabut Asap, Warga Diimbau Batasi Aktivitas

CNN Indonesia
Rabu, 19 Apr 2023 23:14 WIB
Ilustrasi kabut asap di Malaysia. Masyarakat Malaysia diimbau batasi aktivitas di luar ruangan dan pakai masker imbas kabut asap dan cuaca panas. (AFP/Sadiq Asyraf)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Kesehatan Malaysia Zaliha Mustafa mengimbau masyarakat untuk meminimalisasi kegiatan di luar ruangan dan mengenakan masker imbas cuaca panas dan kabut asap yang menyelimuti Malaysia beberapa hari terakhir.

Selain itu, Zaliha juga mengimbau masyarakat membatasi aktivitas fisik berat selama musim panas dan berkabut karena dapat meningkatkan risiko penyakit.

"Saat ini negara sedang dilanda cuaca panas yang berdampak pada kualitas udara dan suhu lingkungan di beberapa daerah," ujarnya dalam keterangan tertulis, dilansir via CNA, Rabu (19/4).

Berdasarkan laporan CNA hingga pukul 16.00 waktu setempat, 68 wilayah di Malaysia dilaporkan memiliki indeks polusi udara kisaran 51 hingga 100.

Sementara itu, indeks polusi udara di atas 100 akan dianggap sebagai tidak sehat, sedangkan tingkat di atas 200 dianggap sangat tidak sehat.



Namun untuk melakukan antisipasi, Zaliha juga mengimbau masyarakat agar menutup jendela sehingga kabut tidak masuk ke dalam ruangan.

Menkes Malaysia juga menganjurkan masyarakat untuk menyalakan mode sirkulasi udara internal dalam penggunaan AC di ruangan.

Selain itu, Zaliha mengimbau publik untuk meningkatkan intensitas mandi, menghindari penggunaan pakaian yang tebal, ketat, dan berwarna gelap.

"Kalau bisa, gunakan AC dan filter udara di rumah untuk menyaring partikel halus dan mencegah masuknya udara tercemar dari luar," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Sumber Daya Alam, Lingkungan dan Perubahan Iklim Nik Nazmi Nik Ahmad menyatakan masyarakat Malaysia harus bersiap dengan kabut asap.

Menurut Nik Nazmi, kabut asap disebabkan oleh kebakaran gambut dan pembakaran terbuka di beberapa daerah di Malaysia. Namun, ia menyatakan Malaysia bukan menjadi satu-satunya negara yang terdampak oleh kabut asap tersebut.

"Kabut asap tidak hanya terjadi di Malaysia tetapi di negara-negara di kawasan ASEAN ," katanya, Sabtu (15/4) kepada Bernama, dikutip via CNA.



(far/chri)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK