Perayaan Hari Idulfitri di Arab Saudi jatuh pada hari ini, Jumat (21/4). Biasanya, negara Islam atau mayoritas Muslim memiliki cara sendiri menyambut hari besar ini.
Lalu bagaimana tradisi lebaran di negara yang menjadi rumah dari kiblat umat Muslim dunia ini?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut laporan The National News, selama hari-hari terakhir Ramadan, keluarga sibuk mempersiapkan rumah untuk menerima tamu selama Idulfitri.
Biasanya mereka akan membersihkan rumah dan memasang dekorasi atau pernak-pernik.
Warga Saudi juga mempersiapkan baju yang bakal dipakai saat Salat Id. Mereka akan menyetrika, lalu menyemprotkan dengan wewangian khusus seperti aroma kayu.
Selain itu, warga laki-laki Saudi akan terlihat mengantre di tukang cukur untuk memotong rambutnya. Perempuan juga ramai-ramai mengunjungi salon untuk memotong rambut atau menghias kukunya.
Di malam Idulfitri, lagu-lagu khas lebaran juga menggema. Banyak orang mendengarkan lagu seperti Ya Leilet El Eid yang dirilis 1939.
Warga Saudi juga banyak yang begadang hingga pagi hari menyambut malam Idulfitri. Saat pagi tiba, mereka tak langsung tidur, tetapi bersiap melakukan salat Id.
Usai salat subuh, masjid-masjid di Saudi akan dipenuhi orang dari segala usia, mulai anak-anak, remaja hingga orang lanjut usia untuk melaksanakan salat Idulfitri.
Anak-anak mengenakan gamis khas Timur Tengah. Selama lebaran, mereka juga sering menerima uang atau disebut eidiya. Nominalnya beragam mulai dari satu riyal hingga lima riyal.
Setelah salat Id selesai, orang-orang saling menyapa di masjid sambil mengucapkan "Kul Aam wa Antum Bekhair (Semoga Anda selalu sehat dan diberkati setiap tahun)."
Saat meninggalkan masjid dan area salat, banyak orang mengambil jalan pulang berbeda dengan jalan yang mereka lewati. Tradisi ini disebut-sebut berasal dari Nabi Muhammad.
Setelah Salat Id, keluarga akan berkumpul untuk makan pagi yang mewah atau disebut fatur Idulfitri. kebiasaan ini dilakukan di rumah kakek atau kakak tertua.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) fatur adalah makanan atau minuman yang disajikan untuk membatalkan puasa.
Makan-makan itu berisi banyak hidangan istimewa khas Saudi, seperti roti, makanan berbahan keju, hingga debyaza dan nady.
Debyaza merupakan sejenis kacang-kacangan, terbuat dari aprikot dan beragam kacang. Sementara itu, nady dibuat dengan daging domba atau kambing.
Keluarga di Saudi biasanya juga membagi-bagi makanan ke tetangga atau kerabat mereka.
Tak hanya itu, tradisi silaturahmi juga banyak dilakukan warga Saudi saat Idulfitri.
Setelah sarapan, keluarga akan menerima tamu dari kerabat maupun tetangga. Anak-anak akan menerima 'amplop' dari setiap orang yang mereka kunjungi.
Di malam hari, keluarga berkumpul dengan banyak saudara dan kerabat jauh. Di masa lalu, pertemuan semacam itu bahkan bisa mencapai 150 orang.
Selama berkumpul, hampir sebagian besar keluarga di Saudi mengisinya dengan hiburan seperti tarian, musik, permainan hingga makan malam bersama.
(isa/rds)