Israel Serang Aleppo Suriah Tewaskan 1 Tentara, Bandara Lumpuh

Israel menggempur sejumlah titik di Aleppo, Suriah, Senin (1/5), menewaskan satu tentara dan melukai tujuh orang lainnya. Tak hanya itu, bandara di Aleppo juga lumpuh akibat serangan tersebut.

"Sekitar pukul 23.32, Israel melancarkan serangan udara dengan beberapa rudal yang menargetkan bandara internasional Aleppo dan situs-situs lainnya di Aleppo," ujar seorang sumber militer kepada SANA, seperti dikutip AFP.

Sumber itu kemudian berkata, "Seorang tentara tewas dan tujuh orang lainnya terluka, termasuk dua warga sipil."

SANA juga melaporkan sejumlah "kerugian material" dan "bandara Aleppo lumpuh" imbas gempuran Israel tersebut.

Lihat Juga : Menelisik Jejak Polemik Hubungan 'Diam-diam' Indonesia-Israel

Kelompok pemantau Syrian Observatory for Human Rights juga mencatat "sejumlah ledakan di area bandara internasional Aleppo dan pangkalan udara militer Nayrab di Aleppo yang memicu kebakaran di satu depot amunisi."

Mereka juga melaporkan "kerusakan material parah di kedua bandara" tersebut.

Selama satu dekade lebih perang di Suriah, Israel sudah melancarkan ratusan serangan udara ke negara itu. Mereka tak hanya membidik situs-situs tentara pemerintah Suriah, tapi juga pasukan yang didukung Iran, Hizbullah.

Lihat Juga : Putin Diancam Ditangkap jika ke Afrika Selatan, Bakal Tetap Datang?

Dalam tahun ini saja, Israel sudah beberapa kali menyerang Suriah. Pada 22 Maret lalu, serangan rudal Israel menghancurkan depot senjata milisi yang didukung Iran.

Pada 7 Maret, tiga orang tewas akibat serangan Israel ke bandara di Suriah. Saat itu, lalu lintas udara Suriah pun sempat terhenti.

Setelah ratusan serangan, Israel sangat jarang berkomentar mengenai gempuran-gempuran mereka ke Suriah.

[Gambas:Video CNN]

Jika berkomentar, mereka biasanya menekankan Israel tak akan membiarkan Iran melebarkan sayap pengaruhnya ke Suriah.

Selama ini, milisi-milisi yang didukung Iran memang terus memperkuat cengkeraman mereka di Suriah, terutama Aleppo.

Cengkeraman kian kuat setelah milisi-milisi itu membantu tentara pemerintah Suriah merebut kembali sejumlah distrik yang sempat dikuasai pemberontak pada 2016 lalu.