Sejumlah pemimpin negara mengucapkan selamat atas penobatan Raja Charles III dan Ratu Camilla sebagai Raja dan Ratu Inggris baru.
Salah satu ucapan disampaikan oleh Presiden Amerika Serikat Joe Biden. Ia menyampaikan selamat kepada Charles dan Camilla. Melalui twitnya, Biden mengatakan hubungan erat AS dan Inggris merupakan "sumber kekuatan" bagi rakyat mereka.
"Selamat kepada Raja Charles III dan Ratu Camilla atas penobatan mereka. Persahabatan abadi antara AS dan Inggris adalah sumber kekuatan bagi kedua rakyat kita," ujar Biden.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya bangga Ibu Negara (Jill Biden) mewakili Amerika Serikat untuk acara bersejarah ini," sambungnya.
Presiden China Xi Jinping juga mengirim ucapan selamat kepada kedua raja dan ratu baru.
Media pemerintah China melaporkan Xi bahkan menyatakan Beijing bersedia memperluas kerja sama dan pertukaran budaya dengan Inggris. Ia juga mengatakan kedua negara harus bahu-membahu mempromosikan perdamaian dan kerja sama, demikian dilaporkan The Jerusalem Post.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen juga menyebut prosesi kerajaan tersebut merupakan "bukti kekuatan abadi monarki Inggris."
"Simbol stabilitas dan kontinuitas. Saya ucapkan selamat kepada Raja Charles III dan Ratu Camilla," kata Von der Leyen lewat unggahan Twitternya yang jurut menampilkan potret dirinya di Westminster Abbey.
Kementerian Pertahanan Ukraina pun tak ketinggalan menyampaikan suka citanya pada momen bersejarah itu. Melalui video yang diunggah di Twitter, Kemhan Ukraina mengucapkan selamat dan terima kasih kepada Inggris atas dukungannya dalam perang melawan Rusia.
"Menjelang penobatan bersejarah, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada teman-teman Inggris kami atas persahabatan Anda. Kami berterima kasih atas dukungan dan kemitraan Anda yang tak tergoyahkan, terutama pada tahun lalu," demikian twit Kemhan Ukraina.
Raja Charles III resmi dinobatkan sebagai Raja Inggris menggantikan mendiang Ratu Elizabeth II, dalam penobatan yang digelar di Westminster Abbey pada Sabtu (6/5) waktu setempat.
"Saya, Charles, dengan sungguh-sungguh dan tulus di hadirat Tuhan mengaku, bersaksi, dan menyatakan bahwa saya adalah seorang Protestan yang setia," kata Raja Charles III.
"Dan bahwa saya akan menjunjung tinggi dan mempertahankan undang-undang yang berlaku dengan kekuatan terbaik saya."
Raja berusia 74 tahun itu resmi dinobatkan mengikuti tradisi panjang sejak lebih dari 900 tahun. Pada prosesi bersejarah tersebut, istri Raja Charles III yakni Ratu Camilla juga turut dinobatkan.
Charles III langsung menjadi raja usai mendiang ibunya yang memimpin Kerajaan Inggris selama 70 tahun, Ratu Elizabeth II, wafat pada 8 September 2022.
Raja Charles III juga akan mengambil alih peran sebagai kepala negara dari 14 negara Persemakmuran, termasuk Australia, Selandia Baru, dan Kanada.
(blq/sfr)