Komedian China Guyon Soal Militer, Dana Perusahaan Lenyap Rp30 Miliar

CNN Indonesia
Jumat, 19 Mei 2023 00:30 WIB
Seorang komedian yang menjadikan Tentara Pembebasan Rakyat China sebagai guyonan kini dilarang tampil dan kena denda Rp30 Miliar.
Ilustrasi negara China. Seorang komedian didenda dan dilarang tampil kembali usai melontarkan guyonan yang menyinggung PLA. (AFP PHOTO / ATTILA KISBENEDEK)
Jakarta, CNN Indonesia --

Biro Kebudayaan dan Pariwisata Kota Beijing, China, mendenda lebih dari US$2 juta atau sekitar Rp30,8 miliar ke perusahaan hiburan yang menaungi komedian Li Houshi usai guyon soal militer, pekan lalu.

Mereka menjatuhkan denda ke anak perusahaan Shanghai Xiaoguo Culture Media sebesar US$1,91 juta atau sekitar Rp28 miliar.

Tak hanya itu, induk perusahaan juga akan kehilangan pendapatan sebesar US$189 ribu atau sekitar Rp2,8 miliar dari hasil penampilan Li karena dianggap "keuntungan ilegal."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lembaga budaya China itu menyatakan pertunjukan Li merupakan penghinaan serius terhadap Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) dan menyebabkan pengaruh sosial yang buruk.

"Kami tidak akan pernah mengizinkan perusahaan atau individu mana pun secara sembrono memfitnah citra mulia Tentara Pembebasan Rakyat di panggung ibu kota," demikian pernyataan lembaga budaya Beijing itu pada Rabu (17/8), seperti dikutip dari CNN.

China selama ini memang memberlakukan sensor ketat terhadap isu-isu yang dianggap sensitif, termasuk kritik terhadap Partai Komunis. 

Di hari yang sama, polisi Beijing menggelar penyelidikan terhadap Li. Mereka mengklaim penampilan komedian ini sangat menghina.

Li menjadi sorotan usai menggunakan frasa terkait PLA saat menceritakan dua anjing liar yang diadopsi sejak pindah ke Shanghai.

Dia mengatakan, suatu hari kedua anjing itu mengejar seekor tupai. Ini mengingatkan dia slogan tertentu yang terdiri dari delapan kata.

"Gaya kerja yang bagus, mampu memenangkan pertempuran," kata dia sembari membalik slogan terkenal yang merujuk pada PLA.

Audio lelucon itu kemudian beredar luas di media sosial China, Weibo. Bagi beberapa pihak tak ada masalah dengan guyon Li, tetapi lain hal dengan pihak berwenang.

Perdebatan sengit pun membanjiri media sosial. Biro Kebudayaan dan Pariwisata Kota Beijing lalu mendesak Shanghai Xiaoguo Culture Media untuk meminta maaf.

Mereka juga meminta perusahaan menangguhkan pekerjaan Li tanpa batas waktu. Perusahaan juga diskors menggelar pertunjukan apa pun di ibu kota sampai waktu yang tak ditentukan.

Di tengah keriuhan itu, Li meminta maaf melalui akun pribadinya.

"[Saya] menyesal telah menggunakan analogi yang sangat tidak cocok dan menyebabkan kesan dan asosiasi yang buruk bagi penonton," kata Li di media sosial.

"Saya akan bertanggung jawab dan membatalkan semua penampilan saya untuk mendidik kembali diri sendiri," imbuh dia.

Guyon Li soal frasa yang merujuk PLA, pertama terdengar di telinga publik pada 2013. Ketika itu, Presiden China yang juga ketua komite militer Xi Jinping menetapkan daftar kualitas tentara. Frasa itu kemudian diulang di berbagai acara resmi.

(nis/vws)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER