Empat bersaudara yang berada 40 hari di Hutan Amazon, Kolombia, ditemukan selamat usai pesawat yang ditumpangi jatuh pada 1 Mei lalu.
Mereka ditemukan dalam keadaan baik, meski mengalami kondisi dehidrasi dan digigit serangga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagaimana keempat anak ini bisa selamat usai lima pekan berada di hutan belantara?
Paman buyut anak-anak itu, Fidencio Valencia, mengatakan keempat anak tersebut bertahan hidup dengan makan farina atau tepung singkong dan buah-buahan hutan hujan berdasarkan pengetahuan dari leluhur mereka.
"Ketika pesawat jatuh, mereka mengambil farina (dari reruntuhan pesawat), dan dengan itu mereka selamat," katanya kepada wartawan di luar rumah sakit, seperti dikutip The Guardian.
"Setelah farina habis, mereka mulai makan biji-bijian," tambah Valencia.
Luis Acosta dari National Indigenous Organization of Colombia (ONIC), dikutip dari AFP, juga mengatakan mereka memakan biji-bijian, buah-buahan, akar-akaran, dan tanaman yang mereka anggap bisa dimakan menurut pengetahuan masa kecil mereka yang tinggal di wilayah Amazon.
Keempat anak tersebut memang merupakan anggota Suku Huitoto, penduduk asli di Kolombia dan Peru. Mereka masih berusia 13 tahun, sembilan tahun, empat tahun, dan bayi 11 bulan yang kini telah menginjak satu tahun.
Menurut Organisasi Nasional Masyarakat Adat Kolombia (OPIAC), mereka mendapat pengetahuan soal apa yang boleh dan tak boleh dimakan di hutan dari keluarga mereka yang asli pribumi.
"Kelangsungan hidup anak-anak merupakan tanda pengetahuan dan hubungan dengan lingkungan alam yang diajarkan sejak dalam kandungan ibu," demikian keterangan OPIAC, seperti dikutip dari AFP.
Senada, juru bicara militer Kolombia Pedro Arnulfo Sánchez Suárez mengatakan keempatnya bisa bertahan karena mengkonsumsi tepung singkong kasar (farina) yang biasanya digunakan oleh suku asli di wilayah tersebut.
"Beberapa hari setelah kecelakaan itu, mereka memakan farina yang mereka bawa ke sana, tetapi mereka (akhirnya) kehabisan makanan dan memutuskan untuk mencari tempat di mana mereka bisa bertahan hidup," kata Suárez dikutip dari CNN, Minggu (11/6).
Selain dari farina dan buah-buahan asli hutan hujan, mereka juga memakan bantuan makanan yang dijatuhkan tim penyelamat dari helikopter. Bantuan itu memang ditujukan bagi mereka dengan harapan bisa ditemukan dan dikonsumsi untuk bertahan hidup.
Usai pencarian panjang, pada Jumat (9/6), tim penyelamat akhirnya menemukan mereka dalam kondisi selamat. Mereka tampak lemah, dehidrasi, dan kekurangan gizi namun masih sepenuhnya sadar.
"Mereka kekurangan gizi tetapi sepenuhnya sadar ketika kami menemukan mereka, kata Suarez.
Saat ini keempatnya sedang dalam pemulihan di sebuah rumah sakit di ibu kota Kolombia, Bogota.
Lanjut baca di halaman berikutnya...