Siapa Pasukan Khusus Chechen Akhmat Saingan Wagner Group Rusia?
Pasukan khusus Chechen, Akhmat, disebut telah menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia untuk membantu Moskow berperang.
Penandatanganan ini dilakukan di saat kelompok tentara bayaran Wagner Group menolak mentah-mentah untuk gabung.
Sejak melancarkan invasi di Ukraina, Rusia mengandalkan kelompok paramiliter lain untuk membantu pasukannya berperang. Kelompok paramiliter itu terdiri dari pasukan Chechen dan Wagner Group.
Dengan bergabung bersama Kemhan Moskow, Akhmat disebut bakal mendapat manfaat yang sama dengan pasukan reguler, termasuk santunan bagi mereka dan keluarga mereka jika terluka atau terbunuh.
Siapa pasukan Akhmat?
Pasukan Akhmat adalah kelompok paramiliter yang dipimpin Ramzan Kadyrov, pemimpin republik mayoritas Muslim Rusia, Chechen, selama nyaris 11 tahun.
Nama pasukan ini diambil dari nama Akhmad Kadyrov, Kepala Mufti Republik Chechen Ichkeria pada 1990-an selama dan setelah Perang Chechen Pertama.
Dilansir Al Jazeera, pasukan Akhmat merupakan pasukan paramiliter yang melakukan serangan di dekat Kota Mariinka di wilayah Donetsk, timur Ukraina.
Menurut lembaga think tank Institute for the Study of War (ISW), Akhmat biasa beroperasi di daerah-daerah belakang garda depan. Pasukan ini juga terlibat dalam pertempuran berdarah di Mariupol, Severodonetsk, dan Lysychanak.
Pasukan Akhmat pada dasarnya ialah pasukan Chechen yang pernah memerangi Rusia dalam dua peperangan.
Perang itu salah satunya perang abad ke-19 yang dilakukan untuk melawan penaklukan kekaisaran Rusia. Menurut Tracey German dari lembaga think tank pertahanan dan keamanan Inggris RUSI, perang itu adalah "salah satu perang gerilya terpanjang" di abad tersebut.
Perang kedua terjadi pada 1999. Menurut Forces Net, Rusia menyebut perang itu sebagai operasi kontra-terorisme. Konflik itu berakhir pada 2009.
Pembentukan pasukan Akhmat sendiri dilakukan pada 1999. Saat itu, pasukan Akhmat dikenal dengan sebutan Kadyrovites.
Menurut The Interpreter, pasukan Kadyrovites semakin lama akhirnya mulai bersekutu dengan otoritas federal.
Menilik sejarah, wilayah Chechnya sempat berupaya melepaskan diri dari Rusia dalam sebuah peperangan brutal pada 1990-an.
Seiring waktu, Chechen terbagi menjadi dua faksi antara yang ingin memisahkan diri dari Rusia dan mereka yang pro-Moskow.
Rusia kemudian menetapkan faksi Chechen pro-Moskow, Akhmad Kadyrov, sebagai pemimpin. Ia merupakan ayah dari Ramzan Kadyrov, pemimpin Chechen yang saat ini berkuasa.
Terbentuk pula pasukan Akhmat atau Kadyrovites sebagai loyalis sekaligus pelindung Akhmad Kadyrov.
Akhmad Kadyrov kemudian terbunuh pada 2004, membuat Ramzan Kadyrov menjadi pemimpin wilayah tersebut. Kadyrov dinilai memerintah Chechnya sesuka hatinya dengan sokongan Kremlin sebagai ganti janji setianya pada Vladimir Putin.
Pasukan khusus Akhmat itu pun masih tetap eksis hingga saat ini di bawah Ramzan Kadyrov.
Kadyrovites mendapat banyak keuntungan tidak hanya dari peperangan, tetapi juga dari sumbangan federal hingga saat ini. Sebab, Kremlin menyalurkan uang kepada mereka sebagai imbalan untuk memastikan ketenangan dan menumpas pemberontakan Islam yang kacau di wilayah tersebut.
Pasukan Kadyrovites juga termasuk pasukan yang sangat solid. Meski telah bersekutu dengan pemerintah, mereka hanya setia kepada Ramzan.
(blq/rds/bac)