Wagner Group Khianati Putin, Bagaimana Nasib Invasi Rusia di Ukraina?
Kelompok tentara bayaran Wagner Group membelot dari Rusia dengan menyerbu markas militer di Rostav dan berencana memobilisasi pasukannya ke Moskow pada akhir pekan lalu.
Pemberontakan itu dilakukan pada Sabtu (24/6) usai bos Wagner, Yevgeny Prigozhin, menuding Kementerian Pertahanan Rusia menyerang kamp militer pasukannya.
Meski begitu, Prigozhin akhirnya menarik kembali prajurit tak lama setelah menduduki pangkalan militer di Rostov. Penarikan itu terjadi usai bernegosiasi dengan pemerintah Kremlin.
Pemberontakan Wagner Group ini pun berlangsung kala pergerakan tentara Rusia di Ukraina makin dipertanyakan. Sebab, saat masih aktif membantu invasi Rusia di Ukraina, Wagner Group kerap membeberkan keburukan pasukan Presiden Vladimir Putin.
Prigozhin sempat membeberkan kalau tentara Rusia di Ukraina ogah berperang hingga menghina para komandan militer Rusia yang dinilai tak becus menjalankan strategi perang.
Lalu, bagaimana situasi terkini invasi Rusia di Ukraina pasca pemberontakan Wagner?
Sehari setelah pemberontakan, kebingungan dan ketidakpastian menyelimuti Rusia. Sebab, Putin dan para petinggi militer bak hilang ditelan bumi. Sejumlah laporan media bahkan sempat menuturkan Putin segera meninggalkan Moskow kala pemberontakan terjadi.
Di tengah kondisi ganjil itu, muncul spekulasi bahwa Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu juga ditahan secara ketat dalam tahanan rumah imbas pemberontakan Wagner. Shoigu merupakan sosok yang selama ini dibenci Prigozhin.
Meski begitu, pada Senin (26/6), Shoigu hadir dalam video yang dirilis Kemhan Rusia, yang menunjukkan dirinya tengah mengunjungi pasukan di Ukraina.
Meski Rusia disibukan dengan pemberontakan Wagner di dalam negeri, invasinya ke Ukraina masih terus berlangsung. Ibu kota Ukraina, Kyiv, dilaporkan dibombardir Rusia hingga menewaskan lima warga Ukraina selama akhir pekan lalu.
Pada Minggu, Rusia juga mengklaim telah menangkis beberapa serangan Ukraina di timur dan selatan. Artinya, situasi di medan perang terus berlanjut meski Wagner menarik diri dari sana dan Rusia tengah dihadapkan dengan pemberontakan.
Ini sejalan dengan pengakuan prajurit Ukraina yang kembali dari garda depan dan menyebut pemberontakan Wagner tak berpengaruh signifikan dengan kondisi di Bakhmut, kota di timur Ukraina.
Pasukan Rusia masih beraksi di salah satu medan paling panas dan berdarah tersebut.
"Kebanyakan orang, kebanyakan militer, sangat mengerti bahwa sirkus dari Rusia masih ada di sini," kata Nazar, tentara berjanggut berusia 26 tahun, seperti dikutip AFP.
Kondisi ini sebetulnya sesuai dengan sumpah Putin yang disiarkan pada hari ini, Senin, oleh televisi pemerintah Rusia.
Dalam siaran itu, Putin bersumpah bakal terus melanjutkan perang di Ukraina karena fokus utamanya adalah 'operasi militer'.
"Saya fokus terutama pada operasi militer khusus. Hariku dimulai dan diakhiri dengan ini," kata Putin dalam wawancara yang direkam pada 21 Juni dengan Rossiya-1 TV.
"Akhir-akhir ini, saya begadang (memantau situasi). Tentu saja, saya harus selalu berkomunikasi," kata Putin dalam tayangan wawancara tersebut, seperti dikutip Politico, Minggu (25/6).
(blq/rds)