Setelah drama telantar di Muzdalifah hingga lebih dari 10 jam, jamaah haji Indonesia akhirnya sampai di Mina. Namun, permasalahan belum selesai.
Kapasitas tenda tak mampu menampung seluruh jamaah. Sebagian jamaah yang sudah kepayahan akibat terlalu lama menunggu angkutan menuju Mina pun harus istirahat di luar tenda di tengah udara bersuhu di atas 40 derajat Celsius.
Seorang jemaah dari Kloter Jawa Tengah melukiskan dirinya cukup beruntung karena sudah tiba di tenda sekitar pukul 10.00 pagi waktu setempat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat tiba di tenda, jemaah yang kelelahan dan kehausan usai menunggu lama bus penjemput masih menerima jatah makan pagi.
"Tapi ada yang baru datang sekitar jam 14.00, nah ini jatah makan siang belum sampai. Padahal, jatah makan pagi sudah tidak layak. Akhirnya diberi kurma untuk asupan makanan darurat," kata jemaah tersebut.
Masalah lain adalah kesediaan toilet yang kurang mencukupi. Dengan makin banyaknya jamaah yang datang, kebutuhan toilet menjadi mendesak.
Namun, air di toilet dekat tenda kontingan Indonesia kloter 64 dan sekitarnya sempat mati dan baru mengalir sekitar pukul 14.00 waktu setempat.
"Tadi untuk MCK dan wudhu, jemaah pakai air botolan yang sedianya untuk minum. Mau gimana lagi. Hanya ada itu," kisah jamaah ini.
Dalam rekaman video yang dikirim jemaah ini, nampak para jemaah calon haji laki-laki terpaksa terbaring di luar tenda beralaskan karpet. Sebagian jemaah itu nampak sudah berusia lanjut dan kelelahan.
Sementara, di dalam tenda jemaah wanita jumlah calon haji sangat padat. Akibatnya, sebagian juga harus istirahat di luar tenda.
"Ada serombongan jamaah bertahan di depan toilet. Setelah ditanya kenapa tidak masuk tenda, katanya tidak kebagian tempat. Memang penuh sih," tambahnya.
Sebagian jamaah akhirnya berangkat melanjutkan ritual haji berikutnya yakni melempar jumroh tanpa makan siang.
"Ya pokoknya tadi kita makan seadanya sepunyanya. Yang punya mie makan mie, yang ada roti makan roti. Kasihan yang memang tidak bawa atau sudah kehabisan," tambahnya.
Jamaah sudah beberapa kali menanyakan pada petugas, namun petugas juga mengaku tidak paham kenapa makan siang belum diantar.
Belum ada penjelasan terkait berbagai persoalan di Mina dari pimpinan penyelenggara Haji Indonesia. Sejumlah pejabat terkait yang dihubungi CNN Indonesia belum merespons.
Lihat Juga : |
Sebelumnya, ribuan jemaah haji Indonesia sempat terlantar di Muzdalifah, Arab Saudi, pada Rabu (28/6). Mereka menunggu bus jemputan dengan duduk di tepian jalan sambil terjemur terik matahari pada suhu hingga 41 derajat Celsius.
Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Hilman Latief mengatakan peristiwa ini terjadi akibat jalur taraddudi (shuttle) bus yang mengantar jemaah dari Muzdalifah ke Mina dibanjiri jemaah. Alhasil, bus pun macet.
Namun, kata dia, semua jemaah haji Indonesia yang sempat tertahan itu kini sudah berangkat ke Mina.
"Alhamdulillah, kemacetan sudah terurai. Bus mulai membawa jemaah menuju Mina," ujar Hilman dalam keterangannya di Muzdalifah, Rabu (27/6).
(dsf/arh)