Terlantar di Muzdalifah 7 Jam, Jemaah Haji Kesulitan Buang Air Kecil

CNN Indonesia
Rabu, 28 Jun 2023 21:50 WIB
Jemaah haji asal Indonesia cerita kesulitan yang dialami saat terlantar di Muzdalifah sekitar tujuh jam.
Jemaah haji asal Indonesia cerita kesulitan yang dialami saat terlantar di Muzdalifah sekitar tujuh jam. (dok. Istimewa)
Jakarta, CNN Indonesia --

Seorang jemaah haji bernama Sri Mulyani cerita tertahan di Muzdalifah dengan suhu yang sangat panas di tanah Arab sebelum terangkut bus menuju Mina untuk melakukan lempar jumrah. Ia mengaku terlantar di sana sekitar tujuh jam.

"Kami baru terangkut 10.30 dari Muzdalifah dengan suhu yang sangat panas menyengat. Seharusnya subuh sudah jalan semua. Jadi, sekitar tujuh jam," ujar Sri Mulyani kepada CNNIndonesia.com, Rabu (28/6).

Ketika tertahan di Muzdalifah, Sri mengaku kesulitan mendapatkan air, untuk bersih-bersih dan juga buang air. Menurutnya, hal itu dikarenakan hanya satu kamar mandi yang disediakan di Muzdalifah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perempuan yang tergabung dalam kelompok haji maktab 62 tersebut juga mengaku baru mendapat makan setelah salat asar waktu setempat.

"Belum mandi sampai sekarang, buang air kecil juga susah. Karena kamar mandi hanya satu. Kami juga baru diberi makan berupa roti telur dan madu," tuturnya.

[Gambas:Video CNN]



"Makan baru dapat setelah asar, air susah. Saya enggak tahu bagaimana keadaan maktab lain. Saya juga belum mandi sampai sekarang," kata dia.

Sebelumnya Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Hilman Latief mengatakan semua jemaah haji Indonesia yang tertahan di Muzdalifah sudah berangkat ke Mina.

Menurutnya, jalur dari Muzdalifah ke Mina sudah terurai sehingga proses keberangkatan menjadi lebih cepat dan bus yang membawa jemaah tak mengalami kemacetan di sepanjang jalan.

"Alhamdulillah, kemacetan sudah terurai. Bus mulai membawa jemaah menuju Mina," ujsr Hilman dalam keterangannya di Muzdalifah, Rabu (27/6).

Hilman mengatakan keterlambatan proses evakuasi diakibatkan kemacetan yang terjadi di jalur taraddudi (shuttle) bus yang mengantar jemaah dari Muzdalifah ke Mina.

Ia mengatakan jalur tersebut banyak dilalui jemaah haji dari berbagai negara lain yang akan melakukan lontar jumrah di Mina.

"Jalur taraddudi sejak pagi dipadati bus yang antar jemput jemaah. Di tambah banyak juga jemaah yang memilih berjalan kaki. Sehingga menambah kepadatan jalan raya," tuturnya.



Ia mengatakan kondisi tersebut menghambat pergerakan bus yang akan menjemput jemaah di Muzdalifah.

Menurut Hilman, keterlambatan pemberangkatan dari Muzdalifah bukan hanya dialami jemaah Indonesia melainkan Filipina, Malaysia, dan negara lainnya.

"Akan tetapi, Indonesia adalah jemaah terbanyak. Sehingga paling terdampak," ujarnya.

(psr/chri)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER