Yayasan Amal Keluarga Soros Bakal PHK 40 Persen Karyawan

Yayasan amal bentukan miliarder George Soros, Open Society Foundation akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada 40 persen karyawan.

Langkah tersebut diambil setelah pria berusia 92 tahun itu menyerahkan kendali yayasan bernilai miliaran dolar tersebut kepada putranya, Alexander Soros.

PHK diumumkan dalam pernyataan yang ditandatangani oleh Alexander Soros dan presiden yayasan Mark Malloch-Brown. Dalam pernyataan dikatakan yayasan akan mengalami 'perubahan signifikan' pada model operasinya.

Lihat Juga : George Soros Serahkan Takhta Kerajaan Bisnis Rp371,75 T ke Anak

"Melalui model baru ini, Dewan bertujuan untuk mengubah operasi di seluruh jaringan global, dengan tujuan menghasilkan organisasi yang lebih gesit yang lebih mampu membangun pencapaian masa lalu dan menghadapi tantangan yang mendesak dan muncul," kata pernyataan itu seperti dikutip dari CNN Business, Sabtu (1/7).

Open Society Foundations saat ini memiliki sekitar 800 staf di seluruh dunia. Jika dikalkulasikan 40 persen dari jumlah itu adalah sekitar 320 orang. Dengan kata lain, sekitar 320 pekerja akan berdampak PHK tersebut.

Konglomerat George Soros menyerahkan kendali kerajaan bisnis senilai US$25 miliar atau sekitar Rp371,75 triliun kepada putranya, Alexander.

Juru bicara Soros mengonfirmasi kepada Reuters detail dari wawancara dengan Soros yang diterbitkan di The Wall Street Journal (WSJ) pada Minggu (11/6) lalu.

Soros sebelumnya mengaku tidak ingin menyerahkan Open Society Foundations (OSF) miliknya ke salah satu dari lima anaknya. Namun, ia akhirnya menyerahkan yayasan dan sisa kerajaannya kepada putranya yang berusia 37 tahun.

"Dia pantas mendapatkannya," ujar Soros.

Lihat Juga : Miliarder AS George Soros: Konflik Ukraina Awal Perang Dunia Ketiga