3 Arsip Sejarah Indonesia Jadi Ingatan Kolektif Dunia UNESCO

CNN Indonesia
Senin, 03 Jul 2023 18:22 WIB
UNESCO menetapkan tiga arsip sejarah Indonesia sebagai Ingatan Kolektif Dunia (Memory of the World).
Ilustrasi. UNESCO menetapkan tiga arsip sejarah Indonesia sebagai Ingatan Kolektif Dunia (Memory of the World). (AFP Photo/Joel Saget)
Jakarta, CNN Indonesia --

Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) menetapkan tiga arsip sejarah Indonesia sebagai Ingatan Kolektif Dunia (Memory of the World).

UNESCO memberikan tiga sertifikat Ingatan Kolektif Dunia kepada Kementerian Luar Negeri RI pada hari ini, Senin (3/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Serah terima sertifikat itu digelar usai UNESCO menetapkan status Ingatan Kolektif Dunia dalam Sidang Dewan Eksekutif ke-216 UNESCO di Paris, Prancis, pada 10-14 Mei lalu. 

Berdasarkan keterangan di situs resmi Kemlu RI, ketiga arsip sejarah itu terdiri dari Pidato Sukarno yang bertajuk To Build the World Anew, Pertemuan Pertama Gerakan Non-Blok, serta Hikayat Aceh.

"Dengan ditetapkannya tiga arsip bersejarah ini sebagai Ingatan Kolektif Dunia, Indonesia berhasil memperkenalkan nilai-nilai sejarah yang terkandung dalam dokumen-dokumen tersebut kepada dunia," demikian pernyataan Kemlu RI.

Selain itu, penghargaan ini juga disebut bakal memperkuat posisi Indonesia dalam upaya pelestarian dan promosi kekayaan budaya serta sejarah nasional dan dunia.

"Perlu diingat juga bahwa penetapan ini bukan merupakan tujuan akhir, melainkan bagian dari langkah bersama untuk menjaga nilai sejarah kita hingga generasi-generasi yang akan datang," ujar Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kemlu RI, Teuku Faizasyah.

Ia juga berkata, "Semoga penetapan ini menjadi keberlanjutan pengakuan UNESCO atas hal penting lainnya di Indonesia."

[Gambas:Video CNN]

Dengan penetapan ini, Indonesia memiliki 11 dari total 496 dokumen Ingatan Kolektif Dunia UNESCO. Sebelum ketiga arsip teranyar ini, delapan dokumen Indonesia sudah lebih dulu ditetapkan sebagai Ingatan Kolektif Dunia.

Kedelapan arsip itu mencakup Arsip VOC, Arsip Konferensi Asia Afrika, Babad Diponegoro, Arsip Konservasi Borobudur, Arsip Tsunami, La Galigo, Nagarakartagama, dan Cerita Panji.

Tak hanya menyatakan tiga arsip Indonesia sebagai Ingatan Kolektif Dunia, UNESCO juga menetapkan empat geopark RI sebagai UNESCO Global Geopark.

Ketiga taman itu terdiri dari Ijen Geopark, Maros Pangkep Geopark, Merangin Geopark, dan Raja Ampat Geopark.

"Dengan tambahan empat geopark baru ini, Indonesia memiliki 10 dari total 195 UNESCO Geopark di dunia, 6 lainnya adalah Batur, Gunung Sewu, Cileteuh, Rinjani - Lombok, Toba, dan Belitong," tulis Kemlu RI.

(has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER