Militer Israel melancarkan serangan udara ke Jalur Gaza, Palestina, sebagai balasan atas lima tembakan roket dari wilayah itu pada Selasa (4/5) malam.
"Merespons roket-roket yang diluncurkan semalam, IDF saat ini menyerang wilayah Jalur Gaza," kata militer Israel melalui pernyataan pada Rabu (5/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pernyataan terpisah, seorang sumber keamanan Palestina menyebut serangan udara Israel itu menghantam posisi militer dari militan Hamas di wilayah Gaza bagian utara.
Sejauh ini, tidak ada laporan soal korban jiwa akibat serangan udara Israel tersebut.
Militer Israel menuturkan lima roket yang ditembakkan dari Gaza pun berhasil ditembak jatuh oleh sistem pertahanan anti-rudal.
"Lima roket diluncurkan dari Jalur Gaza menuju ke wilayah Israel. IDF (Angkatan Bersenjata Israel) berhasil mencegat semua roket yang diluncurkan," bunyi pernyataan militer Israel seperti dilansir AFP, Rabu (5/7).
Belum ada pihak maupun kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan roket itu. Namun, selama ini, sejumlah milisi di Gaza seperti Hamas dan Jihad Islam kerap menembakkan roket ke wilayah Israel.
Rentetan serangan roket dari Jalur Gaza ini terjadi beberapa jam setelah tentara Israel mulai mundur dari Jenin, Tepi Barat, Palestina usai melancarkan operasi skala besar dalam beberapa hari terakhir.
IDF menyatakan serangan itu merupakan "upaya kontra-terorisme besar di area Kota Jenin dan Kamp pengungsi di Jenin." Dalam operasi itu, IDF menggempur "infrastruktur teroris."
Setidaknya 12 warga Palestina, termasuk lima diduga milisi kelompok bersenjata, dilaporkan tewas akibat rentetan serangan Israel di Jenin selama dua hari terakhir.
Sekitar 100 orang lainnya mengalami luka-luka dalam serangan itu.
Satu tentara Israel yang terlibat dalam operasi militer di Jenin juga dilaporkan tewas akibat 'tembakan peluru tajam' pada Selasa (4/7) tengah malam.
Sejauh ini, IDF sudah melancarkan 10 serangan udara menggunakan drone. Di darat, ratusan tentara menyerang pusat-pusat "komando dan kontrol" para militan beserta situs-situs penyimpanan senjata mereka.
IDF mengakui sejumlah warga sipil terluka dalam serangan itu. Namun, mereka menegaskan operasi itu hanya menargetkan "teroris" di Jenin.
Namun, Presiden Palestina, Mahmoud Abbas menyebut serangan besar-besaran Israel ini sebagai "kejahatan perang yang baru."
(rds)