Swedia Pertimbangkan Ubah UU Guna Larang Pembakaran Al Quran

CNN Indonesia
Sabtu, 08 Jul 2023 12:54 WIB
Pemerintah Swedia mempertimbangkan mengubah undang-undang guna melarang aksi pembakaran Al Quran di depan umum.
Ilustrasi. Kerusuhan saat Demonstrasi Anti-Islam di Swedia. (REUTERS/TT NEWS AGENCY)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Swedia mempertimbangkan mengubah undang-undang guna melarang aksi pembakaran Al Quran di depan umum, yang belakangan marak hingga memicu kontroversi.

Menteri Kehakiman Swedia Gunnar Strommer mengatakan kepada surat kabar Aftonbladet bahwa pemerintah saat ini tengah menganalisa situasi dan mengkaji apakah perlu mengubah regulasi atau tidak.

"Kami harus bertanya pada diri sendiri apakah tuntutan ini baik atau apakah ada alasan untuk mempertimbangkannya kembali," kata Strommer, seperti dikutip Reuters, Jumat (7/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menambahkan aksi pembakaran kitab suci umat Islam itu belakangan membuat Swedia menjadi "target prioritas" untuk berbagai serangan.

"Kita bisa melihat bahwa pembakaran Al Quran minggu lalu telah menimbulkan ancaman terhadap keamanan internal kami," ujar dia.

Pada 28 Juni lalu, Salwan Momika, imigran asal Irak yang mengungsi ke Swedia, melakukan demonstrasi dengan membakar Al Quran di luar masjid di Stockholm.

Aksi Momika pun menyulut kecaman dari sejumlah negara, seperti Arab Saudi, Turki, hingga Indonesia.

Saudi sampai memanggil duta besar Swedia di Riyadh untuk menyampaikan protes. Mereka mendesak Stockholm agar tak membiarkan aksi-aksi semacam ini terjadi lagi.

Polisi Swedia sebetulnya sudah melarang beberapa izin demo di awal tahun ini dengan alasan masalah keamanan. Namun, pengadilan membatalkan keputusan polisi dengan dalih tindakan seperti itu dilindungi undang-undang kebebasan berbicara.

Aksi pembakaran Al Quran sendiri tak cuma menimbulkan kecaman dari dunia, tetapi juga merusak upaya Swedia untuk bergabung dengan NATO.

Sejak pembakaran Al Quran di Stockholm akhir Januari lalu, Turki selaku anggota yang belum merestui Swedia masuk NATO menyatakan bahwa negaranya ogah meratifikasi sebelum pembakaran Al-Quran dihentikan.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga berulang kali mengisyaratkan bahwa Swedia masih punya banyak 'pekerjaan rumah' yang perlu dituntaskan jika hendak bergabung dengan blok pimpinan Amerika Serikat itu.

(blq/isn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER