Jenderal Top Rusia Dipecat usai Tuduh Kemhan 'Khianati' Militer

CNN Indonesia
Kamis, 13 Jul 2023 10:35 WIB
Jenderal Ivan Popv menyebut Kementerian Pertahanan berkhianat karena tak memberikan dukungan memadai bagi tentara Rusia.
Ilustrasi tentara Rusia bersama Presiden Vladimir Putin. Foto: via REUTERS/SPUTNIK
Jakarta, CNN Indonesia --

Salah satu jenderal militer terkenal Rusia, Ivan Popov, diberhentikan dari jabatan usai menyebut Kementerian Pertahanan telah "mengkhianati" militer Rusia.

Popov yang merupakan Komandan Tentara Gabungan ke-58, sebelumnya menyebut Kemhan Rusia mengkhianati tentara karena tidak memberikan dukungan yang cukup bagi militer yang sedang berperang.

Pemberhentian Popov muncul usai ia mempertanyakan tidak adanya stasiun pengintaian artileri dan kematian massal serta luka-luka yang dialami para prajurit Rusia di Ukraina.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya juga mengemukakan sejumlah masalah lain dan menyatakan semuanya kepada tingkat tertinggi dengan terus terang dan sangat keras," ungkap Popov dalam sebuah voice note.

Buntut kritikan itu, Popov dipecat oleh Menteri Pertahanan Sergey Shoigu.

[Gambas:Video CNN]

Dilansir CNN, Popov adalah komandan yang terlibat dalam pertempuran sengit di wilayah Zaporizhzhia di selatan Ukraina. Dia adalah salah satu perwira paling senior, yang terlibat dalam invasi Rusia di Ukraina.

Menurut pengamat, pemecatan pejabat senior di tengah perselisihan terbuka atas invasi Rusia di Ukraina, belum pernah terjadi sebelumny

Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin disebut memecat Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia, Jenderal Valery Gerasimov.

Rumor pemecatan ini mencuat usai upaya pemberontakan tentara bayaran Wagner Group terhadap militer Rusia pada 24 Juni lalu. Sejumlah pihak meyakini Gerasimov telah dipecat dari jabatannya sebagai komandan utama militer Rusia.

Namun usai rumor tersebut, Kementerian Pertahanan Rusia mengunggah video yang menampilkan Jenderal Gerasimov dalam sebuah pertemuan. Terlihat ia tengah berbicara dengan jenderal lainnya, sambil memberikan perintah.

"Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia, Jenderal Angkatan Darat Valery Gerasimov menetapkan tugas kepada kepala Direktorat Intelijen Utama dan mereka yang bertanggung jawab atas pos komando pusat untuk kelompok gabungan," demikian keterangan Kemhan Rusia, seperti dikutip Reuters, Senin (10/7).

Kemhan Rusia kemudian melanjutkan, "[Perintah tersebut] guna mengatur pekerjaan sistematis untuk mengidentifikasi situs penyimpanan dan pelatihan, serta posisi peluncuran rudal S-200 dan senjata serangan musuh serupa, serta merencanakan kekalahan musuh."

(dna)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER