Pesawat patroli Angkatan Udara Amerika Serikat, Poseidon, terbang melintasi Selat Taiwan pada hari ini, Kamis (13/7).
China lalu mengerahkan jet tempur untuk memantau pergerakan AS. Armada ke-7 Angkatan Laut AS menyatakan pesawat itu terbang di wilayah udara internasional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan beroperasi di Selat Taiwan sesuai dengan hukum internasional, Amerika Serikat menjunjung tinggi hak navigasi dan kebebasan semua negara," kata AS dalam pernyataan resmi, seperti dikutip Reuters.
Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Taiwan menyatakan China mengerahkan pesawat tempur J-16 dan SU-30 sebagai tanggapan aksi Angkatan Laut AS.
Di saat yang sama, Kemenhan Taiwan melaporkan ini hari ketiga China menggelar latihan. Mereka mendeteksi 26 pesawat termasuk jet tempur, J-16 dan SU-30.
China sementara itu, murka dengan tindakan AS di selat Taiwan.
"[China] punya kedaulatan, hak kedaulatan dan yurisdiksi di perairan tersebut," demikian pernyataan resmi China.
Tindakan AS di sekitar Taiwan bukan kali pertama. Pada April lalu, kapal perang AS, USS Milius, berlayar ke perairan yang berdekatan dengan Karang Meiji di Kepulauan Nansha China.
Selat Taiwan kerap menjadi sumber ketegangan militer sejak 1949.
Segala yang berkaitan dengan Taiwan juga sering menjadi konflik antara AS dan China.
Pada Agustus 2022 misalnya, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS saat itu, Nancy Pelosi, berkunjung ke Taiwan. China menganggap lawatan ini sebagai bentuk dukungan terhadap pulau itu yang ingin memerdekakan diri.
Beijing kemudian merespons lawatan ini dengan menggelar latihan militer. Mereka juga meluncurkan 11 rudal ke perairan dekat Taiwan.
Beijing menganggap Taiwan bagian dari kedaulatannya, sementara Taipei gigih ingin memerdekakan diri.
China juga kerap murka jika ada negara lain yang mencampuri urusan internal negaranya.
(isa/bac)