Putin: Bos Wagner Tolak Tawaran Gabung Militer Rusia usai Berontak

CNN Indonesia
Jumat, 14 Jul 2023 14:00 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin dan bos Wagner Group Yevgeny Prigozhin. Foto: GAVRIIL GRIGOROV and Sergei ILNITSKY / SPUTNIK / AFP
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Rusia Vladimir Putin mengaku menawarkan kesempatan kepada para tentara bayaran Wagner Group untuk tetap bertugas bersama di Rusia, meski telah melakukan upaya pemberontakan.

Tawaran ini diungkapkan Putin kepada puluhan tentara Wagner dan bos mereka Yevgeny Prigozhin, lima hari usai mereka mengadakan upaya pemberontakan ke Rusia.

Dalam tawaran itu, tentara Wagner akan tetap berada di bawah perintah komandan mereka saat ini yang dikenal dengan julukan "Grey Hair" atau "Rambut Abu-abu."

Putin juga menyerahkan pembentukan kerangka hukum formasi militer swasta itu kepada pemerintah dan parlemen Rusia. Hal ini diungkap Putin saat diwawancarai oleh harian Rusia, Kommersant.

"Mereka bisa saja berkumpul di satu tempat dan melanjutkan pengabdian mereka. Tidak akan ada yang berubah. Mereka akan dipimpin oleh orang yang sama, yang telah menjadi komandan mereka selama ini," kata Putin seperti dikutip Kommersant.

Lantaran Putin adalah panglima tertinggi militer, tawaran Putin berarti menyiratkan bahwa Wagner akan tetap berada di dalam militer Rusia.

"Banyak dari mereka yang mengangguk ketika saya mengatakan ini. Namun Prigozhin tidak setuju," ungkap Putin.

Dia menambahkan, "Prigozhin setelah mendengarkan [tawaran] berkata tidak. Anak-anak [pasukan Wagner] tidak akan setuju dengan keputusan ini."

Wagner Group memang punya peran kunci selama invasi Rusia ke Ukraina yang dimulai sejak Februari 2022 lalu. 

Namun Prigozhin dan Wagner Group terus menerus menuding Kementerian Pertahanan Rusia tak mampu mendukung dan memenuhi permintaan mereka di medan perang.

Hal inilah yang mendasari upaya pemberontakan Prigozhin ke kota selatan Rostov-on-Don Rusia pada 23 Juni lalu.



(dna)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK