Badai es yang luar biasa di Seregna, sebuah kota dekat Milan di Italia utara, telah melukai lebih dari seratus orang pada hari Kamis (20/7).
Seperti dilansir Euronews, hujan deras yang melanda Italia utara pada hari Jumat (21/7), membawa angin kencang, hujan es, dan banjir bandang.
Di kota Seregno, air banjir yang dipenuhi hujan es mengalir melalui jalan-jalan, sementara badai es yang hebat melanda Venesia pada hari Rabu (19/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di kota Treviso dan Padova, hujan es seukuran "bola tenis" melanda wilayah itu, dan hujan lebat yang turun di Vicenza, Verona,dan Venesia, menyebabkan cedera dan kerusakan bangunan.
Gubernur Luca Zaia menyebut, terdapat 110 orang yang terluka di Veneto utara akibat hujan es, yang menyebabkan kaca mobil pecah, selain benda-benda lainnya yang juga mengalami kerusakan.
Asosiasi Petani Italia (Coldiretti) Cabang Veneto juga menuturkan, ladang pertanian dan kebun anggur di wilayah utara terdampak hujan es.
Sebaliknya, pada Sabtu (22/7), Cuaca buruk datang saat gelombang panas atau heatwave di wilayah Italia Selatan terus berlanjut. Di Sisilia, suhu berkisar sekitar 45 derajat Celsius.
Jaringan listrik di daerah tersebut juga kelebihan beban, karena penduduk telah diperingatkan untuk tetap tinggal di dalam rumah dan menyalakan AC atau pendingin ruangan.
Angka pasien di rumah sakit di Sisilia mengalami peningkatan sebesar 20 persen selama gelombang panas berlangsung, dan dua orang di antaranya meninggal dunia.
Kementerian Kesehatan Italia belum lama ini mengeluarkan peringatan publik yang menyatakan 19 kota berada dalam panas ekstrem tingkat "merah".
Suhu tinggi yang melanda wilayah Italia selatan dan tengah selama seminggu terakhir, dapat berlanjut sampai akhir pekan, dengan sejumlah wilayah bisa mencapai suhu 45-47 Celsius.
(wiw)