Putin Sambut Presiden Belarus, Sebut Serangan Balik Ukraina Gagal

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan serangan balik Ukraina gagal. Hal itu ia ungkapkan ketika bertemu sekutu dekatnya, Presiden Belarus Alexander Lukashenko, di Saint Petersburg, hari ini, Minggu (23/7).

Percakapan mereka tertuang dalam laporan media pemerintah Rusia, Kommersant.

Lihat Juga : Ukraina Ungkap Tentara Wagner di Belarus Mencapai 5.000 Personel

"Tidak ada serangan balasan [dari Ukraina]," kata Lukashenko, seperti dikutip AFP.

"Ada satu, tapi gagal," ujar Putin.

Pertemuan kedua pemimpin itu berlangsung beberapa jam usai tentara Rusia menyerang pelabuhan Odesa, Ukraina.

Begitu penting pertemuan tersebut, Putin sampai-sampai mengubah jadwal sehingga pembicaraan dengan Lukashenko berlangsung lama. Presiden Belarus ini tiba di Rusia sejak Sabtu.

[Gambas:Video CNN]

Pembicaraan Putin dan Lukashenko juga berlangsung sebulan usai upaya kudeta tentara bayaran Wagner yang singkat dan gagal. Putin menganggap aksi mereka sebagai bentuk pengkhianatan.

Putin juga meminta siapa saja yang mengganggu keamanan Rusia diseret ke pengadilan. Bos Wagner Yevgeny Prigozhin mulanya terancam hingga 20 tahun penjara.

Namun, melalui mediasi Lukashenko, Prigozhin bebas dari ancaman hukum dan tentara Wagner pindah ke Belarus. Kehadiran mereka di negara tetangga Rusia ini sontak mengguncang Polandia.

Menyoal Wagner, dalam pertemuan terbaru dengan Putin, Lukashenko mengklaim pihaknya bisa mengendalikan tentara bayaran yang terkenal kejam.

"Kami mengatasi apa yang terjadi [dengan Wagner]. Mereka dalam suasana hati yang buruk," ujar dia.

Lukashenko mengatakan Wagner sempat meminta izin untuk pergi ke Polandia, tetapi tak diberi lampu hijau.

"Mereka meminta pergi ke [negara] Barat, minta izin saya untuk bergerak ke Warsawa, ke Rzeszow, tapi tentu saya saya tetap membiarkan mereka di Belarus tengah, seperti yang kita sepakati," ujar Lukashenko kepada Putin.

Usai pembicaraan rampung, Putin dan Lukashenko menyapa orang-orang di kota dan pangkalan Kronstadt di Pulau Kotlin.

Surat kabar Kommersant Rusia mengunggah video kedua pemimpin itu saat berfoto dengan orang-orang.