Niger Tutup Wilayah Udara usai Negara-negara Afrika Barat Ancam Invasi

CNN Indonesia
Senin, 07 Agu 2023 12:41 WIB
Niger menutup wilayah udara, Minggu (6/8). Penutupan dilakukan usai blok negara Afrika Barat mengancam bakal menginvasi Niger jika tak mengembalikan kekuasaan.
Niger menutup wilayah udara, Minggu (6/8). Penutupan dilakukan usai blok negara Afrika Barat mengancam bakal menginvasi Niger jika tak mengembalikan kekuasaan. (AFP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemimpin kudeta menutup wilayah udara Niger, Minggu (6/8). Penutupan dilakukan usai blok negara Afrika Barat mengancam bakal menginvasi Niger jika kekuasaan tak dikembalikan.

Para jenderal militer Niger pemimpin kudeta itu mengumumkan penutupan ini menjelang tenggat waktu yang ditetapkan blok negara Afrika Barat, ECOWAS, pada Minggu tengah malam.

"Dihadapkan pada ancaman intervensi yang kian jelas melalui persiapan negara-negara tetangga, wilayah udara Niger ditutup mulai Minggu untuk semua pesawat hingga pemberitahuan selanjutnya," demikian pernyataan para jenderal, dikutip AFP.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka menegaskan segala upaya untuk melanggar wilayah udara negara itu akan berhadapan dengan "respons cepat dan berenergi penuh."

Dalam pernyataan terpisah, Dewan Nasional Keamanan Dalam Negeri Niger (CNSP) yang juga berisi para petinggi militer menyatakan bahwa mereka mendeteksi "sejumlah pengerahan untuk persiapan intervensi di dua negara Afrika Barat."

"Negara mana pun yang terlibat akan dianggap sebagai pihak yang juga memicu perang," bunyi pernyataan mereka.

Para pemimpin CNSP, termasuk Jenderal Mohamed Toumba, tak menunjukkan tanda-tanda bakal menyerahkan kekuasaan kembali ke Presiden Mohamed Bazoum yang mereka tahan usai kudeta pada 26 Juli lalu.

Toumba dan rekan-rekannya malah menyapa rakyat pendukung kudeta di stadion Seyni Kountche. Stadion itu dipenuhi bentangan bendera Rusia dan warga yang mengacungkan foto para pemimpin CNSP.

Sementara itu, sejumlah negara lain mengecam kudeta di Niger ini. Negara-negara itu mendesak militer mengembalikan kekuasaan ke tangan Bazoum yang terpilih secara sah dalam pemilu.

[Gambas:Video CNN]

Sebagai tanda protes, Amerika Serikat bahkan menghentikan sementara sejumlah program bantuan mereka untuk negara tersebut.

ECOWAS juga mengancam akan menggunakan kekuatan militer jika militer tak membebaskan Bazoum dan mengembalikan kekuasaan kepada pemerintahan yang sah hingga Minggu.

Namun, dua negara tetangga Niger, yaitu Burkina Faso dan Mali, menolak intervensi militer asing. Menurut mereka, intervensi asing akan merusak stabilitas kawasan.

"Intervensi militer melawan Niger akan sama seperti deklarasi perang melawan Burkina Faso dan Mali," demikian pernyataan bersama kedua negara itu pada 31 Juli.

Pernyataan itu berlanjut, "Konsekuensi bencana dari intervensi militer di Niger merusak stabilitas seluruh wilayah."

(has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER