Jokowi soal Krisis Myanmar: Hanya Selesai jika Ada Kemauan Semua Pihak

CNN Indonesia
Selasa, 08 Agu 2023 23:56 WIB
Presiden Joko Widodo kembali menyinggung konflik Myanmar saat berpidato di ulang tahun ASEAN. Menurutnya, konflik itu bisa selesai jika ada kemauan dari dalam. (Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden RI Joko Widodo kembali menyinggung konflik Myanmar saat berpidato di ulang tahun ASEAN ke-56, Selasa (8/8). Menurutnya, konflik itu bisa selesai jika ada kemauan dari semua pihak.

Di awal pembahasan, Jokowi menegaskan ASEAN sebenarnya masih terus berupaya membantu negara anggota mereka tersebut melalui konsensus lima poin yang sudah disepakati sebelumnya.

"Namun, kita juga harus menyadari situasi ini hanya dapat diselesaikan jika ada kemauan politik dari seluruh pihak di Myanmar," kata Jokowi di Sekretariat ASEAN, Jakarta.

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menekankan ASEAN merupakan "kapal besar" yang harus selalu bergerak maju di tengah berbagai situasi, sesuai cita-cita saat blok Asia Tenggara itu dibentuk pada 8 Agustus 1967 silam.

"ASEAN sebagai kapal besar harus terus bergerak maju. Kapal besar ini harus terus berlayar. Kapal besar ini tidak boleh karam, karena ini adalah tanggung jawab kita terhadap ratusan jiwa yang berada di dalamnya," ujarnya.

Jokowi berujar di tengah dinamika global yang tak mudah saat ini, ia yakin ASEAN mampu mengatasinya asalkan "ASEAN bersatu."

Menurutnya, ASEAN adalah contoh keberagaman yang harmonis, saling melengkapi, dan menguatkan.

"ASEAN harus bisa menjadi epicentrum of growth yang memberikan manfaat yang lebih bagi rakyat di kawasan dan dunia, dan ASEAN memiliki aset kuat untuk itu," ucap Jokowi.

Ia menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi, bonus demografi, dan kepercayaan dunia terhadap ASEAN sebagai kawasan dengan kesempatan ekonomi terbaik harus dimanfaatkan.

"Momentum ini harus kita manfaatkan untuk menjadikan ASEAN sebagai masa depan dunia, menjadikan ASEAN sebagai jangkar kedamaian, jangkar kestabilan, dan jangkar kesejahteraan dunia," tuturnya.

Di akhir pidatonya, Jokowi menyampaikan Indonesia sebagai ketua ASEAN tahun ini ingin meletakkan fondasi yang kuat agar blok itu dapat bersama-sama menghadapi tantangan, tanggap terhadap dinamika, dan tetap memegang peran sentral.

"Mari kita bekerja sama untuk menjadikan ASEAN penting, episentrum pertumbuhan," kata Jokowi.

Beberapa tahun belakangan, konflik Myanmar memang menjadi fokus ASEAN. Negara itu masih didera konflik sejak militer mengudeta pemerintahan sah pada 2021 lalu.

Tak lama setelah itu, ASEAN langsung menggelar pertemuan di Jakarta untuk mendesak junta militer Myanmar segera menghentikan konflik.

Dalam pertemuan itu, disepakati 5 poin konsensus untuk meredam konflik di Myanmar.

Poin-poin itu mencakup di antaranya kekerasan di Myanmar harus segera dihentikan, dialog konstruktif mencari solusi damai, dan ASEAN akan memfasilitasi mediasi.

Namun hingga kini, Myanmar tak kunjung memenuhi isi konsensus tersebut. ASEAN pun terus mengisolasi Myanmar dengan tidak mengundang negara itu dalam pertemuan-pertemuan penting.

(blq/has)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK