Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkapkan telah mengundang sejumlah ulama Afghanistan.
Ajakan tersebut disampaikan kepada para ulama Afghanistan untuk melihat pembelajaran sekolah Islam di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan itu terungkap saat Retno berpidato di acara ASEAN Intercultural and Interreligious Dialogue Conference (IIDC) di Hotel Ritz Carlton, Jakarta Pusat, Senin (7/8).
"Kami juga mengajak ulama-ulama Afghanistan untuk mengunjungi Indonesia dan melihat dari dekat kami mengelola pendidikan inklusif di sekolah Islam kami," ujar Retno.
Retno mengatakan Indonesia merupakan contoh di mana Islam bisa kompatibel dengan modernitas dan toleransi yang saling menguatkan.
"Kuncinya adalah moderasi dan kami berkomitmen untuk menginspirasi negara Muslim lain untuk mengambil sikap tegas melawan toleransi," ucap dia.
Islam, lanjut dia, harus menjadi sumber perdamaian.
Dalam kesempatan itu, Retno mengatakan Indonesia selalu mempromosikan pendidikan untuk semua kalangan termasuk anak-anak gadis dan perempuan.
Indonesia, lanjut dia, juga berkomitmen untuk menyediakan beasiswa bagi perempuan dan anak-anak perempuan.
Afghanistan berada dalam krisis usai Taliban mengambil alih kekuasaan pada Agustus 2021 lalu. Mereka sempat berjanji akan menjunjung tinggi hak-hak perempuan.
Namun kenyataannya, mereka justru melarang perempuan bersekolah, melarang perempuan bekerja, dan mewajibkan perempuan mengenakan burkak.
(bac)