Kebakaran hutan di Hawaii tak henti menjadi sorotan lantaran korban yang terus bertambah.
Pada Minggu (13/8), sebanyak 93 orang meninggal akibat insiden itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gubernur Hawaii Josh Green mengatakan korban kemungkinan akan terus bertambah. Tim juga terus melakukan operasi pencarian dan penyelamatan.
Terlepas dari itu mengapa kebakaran hutan di Hawaii sangat dahsyat dan menyebabkan banyak orang meninggal?
Kebakaran di Hawaii disebut bermula dari semak terbakar di distrik Kula, Kota Maui, pada 8 Agustus malam. Api kemudian menjalar ke area lain hingga ke Kota Lahaina.
Belakangan, Hawaii mengalami kekeringan sehingga membuat api lebih mudah menyebar.
Selain itu, kemunculan Topan Dora juga memperburuk situasi. Angin kencang yang dibawa membuat kobaran api kian meluas.
Topan Dora bahkan disebut mengubah kota kecil Lahaina menjadi "zona perang."
Kondisi semacam itu juga diakui Greens. Ia mengaku sulit berbuat banyak di tengah kobaran api dan angin kencang.
Pakar dari Universitas California, Crystal Kolden, juga tak menampik kondisi tersebut.
"Kebakaran hutan paling dahsyat dalam sejarah AS telah dikaitkan dengan peristiwa angin yang sangat kuat," kata Kolden, dikutip NBC News.
Pola angin kencang yang berinteraksi dengan topografi pegunungan Maui menciptakan kondisi kebakaran tak stabil di kota Lahaina.
Efek dari interaksi itu disebut angin downslope. Angin melewati gunung dan turun di sisi lain, angin lalu terkompresi di bawah tekanan yang sangat tinggi sehingga membuat angin menjadi kering dan panas.
"Artinya, tempat di mana saja yang ada angin yang bergerak bersama dan ada angin lereng bawah, akan menjadi angin terkuat, terkering, dan terpanas terkait angin topan yang lebih besar," ujar Kolden.
Angin dilaporkan berembus hingga 67 meter per detik di sejumlah wilayah di Maui, ini memungkinkan api bergerak lebih cepat.
Kondisi kekeringan di Maui Barat juga berkontribusi terhadap penyebaran kebakaran hutan. Begitu cepat api bergerak, sampai-sampai sejumlah orang melompat ke laut untuk menyelamatkan diri.
"Bila Anda punya bahan bakar kering dan angin kencang, dan kemudian saat Anda membakar di tengah masyarakat dan Anda mulai membakar bangunan, maka Anda memiliki banyak bara api dan itu hanya badai api," kata pengamat kebakaran hutan di California, Craig Clements.
Selain itu, rerumputan non-asli yang juga berkembang biak di seluruh Hawaii dalam beberapa tahun terakhir. Ini memperburuk risiko kebakaran hutan, demikian dikutip dari Axios.
Lanjut baca di halaman berikutnya...