Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Los Angeles memastikan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) menjadi korban Badai Hilary yang disebut bakal membawa malapetaka ketika menerjang California.
"Alhamdulillah sejauh ini tidak ada laporan mengenai WNI/diaspora kita yang menjadi korban Badai Hilary kemarin," kata Konsul Protokol dan Konsuler KJRI LA, Dewi Ratna Asih, kepada CNNIndonesia.com, Selasa (22/8).
Selain itu, Dewi juga mengatakan per hari ini aktivitas di Los Angeles sudah kembali normal seperti sedia kala.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati begitu, pemerintah setempat masih mengeluarkan peringatan di titik-titik tertentu yang terdampak banjir, seperti Palm Springs, Coachella Valley, dan Cathedral City.
"KJRI LA juga telah mengeluarkan imbauan sejak Sabtu (19/8) dan juga bekerja sama dengan komunitas-komunitas WNI setempat untuk update kondisi terkini," ujar Dewi.
Badai Tropis Hilary menerjang California Selatan pada Minggu dengan membawa hujan lebat sehingga memicu banjir dan tanah longsor.
AFP melaporkan bencana itu memaksa pihak berwenang setempat menutup jalanan, sekolah, hingga sejumlah bisnis di wilayah tersebut.
Menurut laporan Reuters, banjir bandang terjadi di Pegunungan San Gabriel di timur Los Angeles dan barat laut Ventura County. Kota-kota di sekitar resor Palm Springs juga terkena imbas.
Di Cathedral City, banjir juga merendam rumah-rumah warga hingga setinggi paha orang dewasa.
Meski begitu, tidak ada laporan korban jiwa dalam bencana tersebut.
Pada Minggu, Gubernur California, Gavin Newsom, juga sudah mendeklarasikan status darurat di sebagian besar kawasan selatan negara bagian tersebut.
Kantor Newsom menyatakan pemerintah setempat sudah membuka lima tempat penampungan dan mengerahkan lebih dari 7.500 personel, termasuk ratusan tentara Garda Nasional sebagai tim penyelamat.
Pusat Badai Nasional AS (National Hurricane Center/NHC) juga memperingatkan potensi banjir yang dapat mengancam nyawa akibat badai ini.
"Malapetaka dan banjir yang mengancam nyawa diperkirakan menghantam Baja California dan sebagian barat daya AS hingga Senin," demikian pernyataan NHC yang dikutip AFP.
(blq/has)