Pemerintah Amerika Serikat (AS) tak kaget apabila pemimpin kelompok tentara bayaran Wagner Group Yevgeny Prigozhin tewas dalam kecelakaan pesawat di Rusia pada Rabu (23/8).
Dilansir CNN, Presiden AS Joe Biden telah diberi pengarahan tentang laporan kecelakaan pesawat Embraer Legacy 600 itu.
Seorang juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih mengatakan "tidak ada yang perlu terkejut" jika laporan Prigozhin berada di dalam pesawat yang jatuh itu benar adanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sudah melihat laporannya. Jika dikonfirmasi, tidak ada yang perlu terkejut. Bencana perang di Ukraina menyebabkan tentara swasta bergerak menuju Moskow, dan sekarang - tampaknya - seperti ini," ujar juru bicara dewan Adrienne Watson dalam sebuah pernyataan.
Pejabat pemerintahan Biden telah berulang kali memperingatkan Prigozhin dapat dibunuh oleh Kremlin setelah dia memimpin pemberontakan bersenjata melawan Rusia awal tahun ini.
"Jika saya jadi dia, saya akan berhati-hati dengan apa yang saya makan. Saya akan mengawasi menu saya," ujar Presiden AS Joe Biden pada Juli lalu.
Direktur CIA Bill Burns dan Menteri Luar Negeri Antony Blinken juga menyuarakan sentimen yang sama dari Biden, Burns mencatat bahwa Putin memiliki sejarah panjang dalam melakukan pembalasan.
"Menurut pengalaman saya, Putin adalah orang yang paling bertanggung jawab atas pembalasan. Jadi saya akan terkejut jika Prigozhin lolos dari hukuman lebih lanjut karena hal ini. Jadi dalam hal ini, presiden benar. Jika saya Prigozhin, saya tidak akan memecat pencicip makanan saya," kata Burns pada Juli lalu.
Badan layanan kedaruratan Rusia mengonfirmasi sebuah pesawat Embraer jatuh di dekat Desa Kuzhenkino di wilayah Tver pada Rabu sore.
Pesawat pribadi Embraer Legacy jatuh saat terbang dari Moskow ke St. Petersburg. Terdapat 10 orang di dalamnya, termasuk tiga awak. Menurut informasi awal, seluruh penumpang tewas. "Kami sedang melakukan operasi pencarian," ujar badan tersebut.
Kemudian, media pemerintah Rusia TASS melaporkan Prigozhin masuk daftar penumpang pesawat tersebut.
"Pesawat yang jatuh di Wilayah Tver mencantumkan Yevgeny Prigozhin di antara penumpangnya, (agensi penerbangan Rusia) Rosaviatsia mengatakan," tulis kantor berita TASS yang dilansir AFP, dengan RIA Novosti dan Interfax mengeluarkan laporan serupa.
Kendati demikian, belum ada konfirmasi apakah Wagner benar-benar naik pesawat tersebut.
Daniel Hawkins, seorang jurnalis di Moskow, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa "laporan di media Rusia, yang sejauh ini belum dikonfirmasi, mengatakan pesawat ini bisa saja ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara".
Pada Juni lalu, Prigozhin memimpin pemberontakan singkat melawan tentara konvensional Rusia. Ribuan tentara bayaran mengangkat senjata dan berbaris dari Rusia selatan menuju Moskow dengan tujuan menggulingkan para pemimpin militer negara tersebut.
Pemberontakan itu berakhir dengan kesepakatan, yang dimediasi oleh pemimpin Belarusia Alexander Lukashenko, di mana Prigozhin diperkirakan akan pindah ke negara tetangga Belarusia bersama beberapa anak buahnya.
(sfr)