Dunia dikejutkan dengan kasus kecelakaan pesawat pribadi yang membawa Bos Wagner Group Yevgeny Prigozhin.
Jatuhnya pesawat yang ditumpangi oleh Bos Wegner, Yevgeny Prigozhin, terjadi di utara Moscow, Rusia. Dalam insiden ini, seluruh awak pesawat berjumlah 10 orang ditemukan tewas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pesawat tersebut terbang dari Moscow menuju St Petersburg dan jatuh di dekat perkampungan wilayah Tver, kata kementerian situasi darurat Rusia, dikutip dari Reuters.
Pesawat pada awalnya terbang dengan normal, tetapi secara mengejutkan hilang sinyal dan jatuh pada 30 detik terakhir.
Flightradar 24 melaporkan bahwa pesawat bergerak vertikal ke bawah secara mendadak.
Pesawat jatuh lebih dari 8.000 kaki dari ketinggian jelajah mencapi 28 ribu kaki.
Dari peristiwa ini, mungkin menjadi pertanyaan kita, apa yang terjadi pada tubuh manusia ketika pesawat jatuh menukik dari ketinggian ribuan kaki selama beberapa detik?
Dalam ilmu penerbangan, terdapat istilah G Force. Laboratorium Fisika Nasional (NPL) UK menjelaskan bahwa Force atau gaya berarti proporsi gaya gravitasi nominal yang dialami ketika berdiri di permukaan bumi.
GForce yang terlalu kuat menimpa tubuh manusia dapat berakibat fatal, terutama pada tekanan darah manusia. Dikutip dari Sky Combat Ace News, kekuatan GForce dapat menarik darah ke bawah dari otak.
Hal ini melebihi kapasitas dari jantung untuk mampu memompa darah kembali ke otak.
Dengan begitu, seseorang akan secara otomatis merasa pusing dan kehilangan kesadaran dalam beberapa detik.
Alasan inilah yang membuat para pilot jet tempur mendapat pelatihan GForce. Manusia pada umumnya dapat tahan terhadap GForce dengan skala 4-6G.
Akan tetapi, para pilot pesawat tempur mampu menahan GForce sampai 9G selama 2 detik. Lebih dari pada itu, GForce bisa berakibat fatal, dikutip dari BBC News.
(tim/bac)