Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Indonesia tak mau tergesa-gesa menyusul isu RI yang ingin bergabung dengan blok ekonomi Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan (BRICS).
BRICS tengah menggelar konferensi tingkat tinggi (KTT) di Johannesburg, Afrika Selatan, pada 22-24 Agustus. Indonesia turut hadir di acara ini sebagai undangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita ingin mengkaji terlebih dahulu, mengkalkulasi terlebih dahulu, kita tidak ingin tergesa-gesa," ucap Jokowi dalam rilis resmi usai menghadiri KTT, Kamis (24/8).
Jokowi menerangkan salah satu proses yang harus dilalui untuk menjadi anggota baru BRICS yakni mengirim surat expression of interest atau surat ketertarikan.
Hingga saat ini, lanjut dia, Indonesia belum mengirim surat tersebut.
"Sampai saat ini memang Indonesia belum menyampaikan surat tersebut," ujar Jokowi.
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menyatakan Indonesia memiliki hubungan yang baik dengan anggota-anggota BRICS, terutama di bidang ekonomi.
Sebelumnya, pemerintah Afrika Selatan menyatakan lebih dari 40 negara tertarik untuk bergabung dengan BRICS.
Dari jumlah tersebut beberapa di antaranya telah mendaftar secara resmi seperti Argentina, Meksiko, Iran, Arab Saudi, Mesir, Nigeria, Bangladesh.
Di KTT ini, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa mengatakan enam negara termasuk Arab Saudi dan Iran akan menjadi anggota BRICS secara penuh pada Januari 2024.
"Kami telah memutuskan untuk mengundang Republik Argentina, Republik Arab Mesir, Republik Demokratik Federal Ethiopia, Republik Islam Iran, Kerajaan Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab akan menjadi anggota penuh BRICS," kata Ramaphosa di KTT pada Kamis (24/8), dikutip CNN.
Ia lalu berujar, "Keanggotaan akan mulai berlaku pada 1 Januari 2024."
(isa/bac)