Petaka Festival Burning Man hingga Ukraina Produksi Drone Gede-gedean

Sederet kabar meramaikan berita internasional akhir pekan, mulai dari Festival Burning Man di Amerika Serikat berubah petaka, hingga Ukraina mengumumkan bakal memproduksi drone secara besar-besaran.

CNNIndonesia.com merangkum berita-berita global yang menyedot banyak perhatian publik sepanjang akhir pekan itu dalam Kilas Internasional.

1. Petaka Festival di AS, 1 Tewas dan Puluhan Ribu Terjebak

Festival Burning Man di tengah gurun Nevada, Amerika Serikat, berubah menjadi petaka ketika satu orang tewas dan 70 ribu pengunjung lainnya terjebak di gurun berlumpur pada Sabtu (2/9).

Pihak berwenang Nevada melaporkan puluhan ribu pengunjung itu terjebak di gurun berlumpur yang tergenang air karena hujan badai menerjang kawasan tempat festival berlangsung.

Para pengunjung itu pun diminta untuk mengemat makanan, air, dan bahan bakar.

Kantor Sheriff Pershing County juga mengumumkan satu korban tewas diduga saat hujan deras melanda kawasan gurun tersebut.

2. Siapa Tharman Shanmugaratnam Presiden Baru Singapura?

Mantan wakil perdana menteri Tharman Shanmugaratnam kembali menyedot perhatian usai resmi menjadi presiden Singapura setelah memenangkan suara terbanyak dalam pilpres pada Jumat (1/9).

Sejak memulai kampanye beberapa bulan terakhir, Shanmugaratnam digadang-gadang menjadi capres yang paling banyak mendapatkan dukungan.

Dia menerima banyak dukungan karena pernah menjadi anggota Partai Aksi Rakyat (PAP), partai yang berkuasa di Negeri Singa, sebelum akhirnya mengundurkan diri demi menyalonkan diri sebagai presiden non-partisan.

Selama kampanye, independensi Shanmugaratnam dipertanyakan karena hubungan dengan pemerintah sebelumnya.

[Gambas:Video CNN]

3. Ukraina Ungkap Bakal 'Boom' Produksi Drone

Ukraina mengumumkan bakal meningkatkan produksi drone secara besar-besaran pada awal musim gugur ini untuk menandingi manuver Rusia.

"Saya pikir pada musim gugur ini akan terjadi peningkatan besar produksi berbagai drone Ukraina, yaitu terbang, mengambang, dan lain-lain, dan volumenya akan terus bertambah," kata Menteri Pertahanan Ukraina Oleksil Reznikov, Minggu (3/9).

Reznikov mengatakan Ukraina dapat meningkatkan produksi drone secara besar-besaran karena pemerintah telah mengurangi berbagai aturan dan undang-undang yang sebelumnya menghambat pembuatan.

"Jadi kami menulis ulang peraturan dan menyederhanakan prosesnya. Saya yakin kami juga berhasil dalam hal itu, dan memberi kami peluang untuk memacunya, terutama bagi produsen drone yang memulai produksi dari garasi," ujar Reznikov.