Sederet kabar meramaikan berita internasional pada Senin (4/9), mulai dari Rusia menembakkan rudal hipersonik ke Ukraina, hingga India mengerahkan manusia lutung menjelang KTT G20.
CNNIndonesia.com merangkum berita-berita global yang menyedot banyak perhatian sepanjang Senin itu dalam Kilas Internasional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rusia dilaporkan menembakkan rudal hipersonik Kinzhal dari jet bomber Sukhoi Su-34 ke wilayah Ukraina pada Senin.
Media pemerintah Rusia, TASS,melaporkan bahwa jet itu berhasil melepaskan rudal hipersonik dalam serangan yang diklaim sebagai operasi khusus.
"Jet tempur Su-34 menggunakan rudal hipersonik Kinzhal dalam operasi khusus. Kru pertama yang berhasil menyelesaikan tugas ini akan mendapatkan penghargaan dari negara," demikian pernyataan pemerintah Rusia.
Singapura mulai khawatir akan risiko kabut asap dari Indonesia usai mereka mendeteksi peningkatan aktivitas titik api di beberapa lokasi di Sumatra selama beberapa hari terakhir.
Badan Lingkungan Hidup Nasional Singapura (National Environment Agency/NEA) melaporkan 23 titik api terdeteksi pada Minggu dan 28 titik api di hari sebelumnya. Sebagian besar titik api itu berada dari wilayah selatan Sumatra.
Kekhawatiran itu juga kian meningkat karena cuaca kering diperkirakan akan terus berlanjut di wilayah selatan dan tengah Sumatra.
"Hal ini dapat meningkatkan situasi titik api dan kabut asap di sana dan menimbulkan risiko berkabut yang mempengaruhi Singapura," demikian unggahan NEA yang dikutip Channel NewsAsia.
India mengerahkan sekitar 40 "manusia kera" untuk mengusir monyet yang berpotensi mengganggu pelaksanaan konferensi tingkat tinggi (KTT)G20 di New Delhi pada 8-10 September mendatang.
CNN melaporkan monyet-monyet kecil berjenis Rhesus memang kerap dijumpai di sudut-sudut New Delhi. Primata ini kadang berlarian, melintasi jalanan, melompati atap rumah, mengganggu ketertiban umum, hingga menyerang pejalan kaki.
Untuk menghindari gangguan semacam itu di KTT G20, pihak berwenang India merekrut 30 hingga 40 orang untuk menjadi lutung jadi-jadian. Mereka masuk ke karton yang dirancang menyerupai monyet besar.
"[Monyet-monyet rhesus] tak mau mendekati potongan kartun besar karena mereka takut," kata wakil ketua Dewan Kota New Delhi, Satish Upadhyay.
(has)