Para pemimpin ASEAN dan China sepakat mempercepat penyelesaian negosiasi tentang kode etik atau code of conduct (COC) di Laut China Selatan.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan dalam pertemuan antara China dan para pemimpin ASEAN hari ini, Rabu (6/9), terdapat kesepakatan antara para pemimpin untuk mempercepat negosiasi ihwal COC yang telah lama mandek.
"Para pemimpin juga menyambut baik guidelines percepatan negosiasi COC di Laut China Selatan," kata Retno di sela-sela rangkaian acara KTT ke-43 ASEAN di Jakarta Convention Center, Rabu (6/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Retno menuturkan kesepakatan itu tertuang dalam dokumen "Guidelines for Accelerating the Early Conclusion of an Effective and Substantive Code of Conduct in the South China Sea".
Dokumen itu mendorong pembahasan efektif dan substantif mengenai sikap negara-negara di kawasan Laut China Selatan.
"Tadi sudah saya sebutkan, yang tujuannya tentunya adalah mempercepat penyelesaian negosiasi COC dengan hasil yang efektif dan substantif," ucap Retno.
Selain COC, pertemuan para pemimpin negara-negara Asia Tenggara dengan Perdana Menteri China Li Qiang ini juga menyepakati sejumlah dokumen lain.
Di antaranya yaitu kerja sama ASEAN-China dalam ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP), kerja sama di bidang agrikultur, rencana pengembangan ekonomi hijau, kerja sama di bidang ekonomi digital, hingga kerja sama transfer teknologi dan riset.
"Hampir semua pemimpin juga mengatakan diperlukan adanya trust. Penting untuk menjaga trust dan penghormatan terhadap hukum internasional sebagai modal terciptanya perdamaian dan stabilitas kawasan," kata Retno.
Isu COC Laut China Selatan juga dibahas dan disepakati dalam pertemuan ASEAN dan Jepang. Retno menyebut para pemimpin menyampaikan pentingnya menjaga situasi kondusif di kawasan.
"Rata-rata para pemimpin menyampaikan pentingnya menjaga situasi kondusif di kawasan, khususnya di Semenanjung Korea dan juga Laut China Selatan," ujarnya.
Pada pertemuan menteri luar negeri ASEAN Juli lalu, para menlu ASEAN dan diplomat China telah menyatakan dukungan untuk menyelesaikan negosiasi COC di LCS.
Diplomat top Beijing, Wang Wenbin, mengklaim Negeri Tirai Bambu mendukung penyelesaian COC secepatnya. Wang menyatakan China menyambut baik keberhasilan pembacaan kedua teks COC dan mendukung kerangka kerja sama regional yang berpusat pada ASEAN.
"China menyambut baik keberhasilan pembacaan kedua teks 'Kode Etik di Laut China Selatan' dan mendukung pembentukan dokumen panduan oleh semua pihak untuk mempercepat penyelesaian awal Kode Etik," ujar Wang dalam Post-Ministerial Conference di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, hari ini, Kamis (13/7) lalu.
Wang menegaskan Beijing bekerja sama untuk mengonsolidasikan fondasi perdamaian dan stabilitas. China juga menurutnya tak ingin ikut campur terhadap upaya perdamaian kawasan Asia Tenggara.
Sejak dilakukan pada 2002, perundingan penyusunan CoC masih terus mandek. CoC merupakan pedoman untuk mengatur tingkah laku negara-negara di Laut China Selatan, yang selama ini kerap bersengketa karena tumpang tindih dengan sejumlah negara.
China mengklaim sebagian besar wilayah LCS merupakan wilayahnya. Meski sudah ditolak Pengadilan Arbitrase Internasional pada 2016, Beijing tetep kekeh membangun pulau hingga fasilitas militer di kepulauan LCS seperti Spratly dan Paracel.
Kepulauan Spratly ini kerap menjadi perselisihan antara Beijing dan beberapa negara seperti Malaysia, Filipina, serta Vietnam.
(blq/dna)