Gempa magnitudo 6.8 yang mengguncang Maroko pada Jumat (8/9) malam waktu setempat merenggut nyawa ribuan orang, menghancurkan rumah dan bangunan, hingga ribuan orang lainnya mengalami luka-luka.
Gempa tersebut adalah yang terkuat yang melanda Maroko dalam lebih dari satu abad. Pusat gempa terjadi tak jauh dari pusat wisata dan ekonomi populer, Marrakesh.
Seorang warga Marrakesh, Saida Bodchich, mengaku sedang tertidur pulas di rumahnya ketika diguncang gempa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantaran tak sempat melarikan diri dengan cepat, dia terjebak saat atap runtuh. Beruntung, para tetangga datang untuk menyelamatkan dan menariknya keluar dari reruntuhan dengan tangan kosong.
"Saya diselamatkan oleh tetangga saya yang mengangkat puing-puing dengan tangan kosong. Saya sekarang tinggal bersama di rumah mereka, karena rumah saya hancur total," kata Bodchich seperti dikutip Al Jazeera.
Banyak penduduk di daerah terdampak gempa kehilangan tempat tinggal akibat kehancuran tersebut. Banyak warga yang memilih tidur di tempat terbuka karena takut gempa susulan atau kerusakan atap dan dinding yang runtuh.
Seorang warga Marrakesh lainnya, Khadijah Satou, merasakan kamarnya terasa seperti "berputar" saat guncangan gempa itu.
"Saya baru saja berada di tempat tidur dan bersiap untuk tidur, ketika keadaan mulai terasa agak goyah. Awalnya saya berpikir mungkin ada kebakaran atau bangunan runtuh," ujarnya.
Dia lalu mengatakan, "Namun guncangan itu bukan lah sesuatu yang normal. Saya merasa ruangan itu berputar, sangat traumatis. Saya mendengar orang-orang berteriak dan saya baru menyadari itu adalah gempa bumi."
Satou terpaksa berlarian keluar dari apartemen tempat tinggalnya tanpa memakai sepatu atau membawa ponsel.
"Saat itu saya berpikir tidak mungkin saya bisa keluar [dari gedung]. Saya pikir gempanya sangat singkat, tapi terasa sangat lama. Orang-orang menangis, takut, dan semua orang saling berpelukan," ungkapnya.
Gempa Maroko tercatat pada kedalaman 26 kilometer, sehingga lebih dahsyat dibandingkan gempa dalam dengan kekuatan sama
Lebih dari 2.012 orang tewas dan sebanyak 2.059 orang terluka akibat gempa tersebut. Bencana itu juga menghancurkan bangunan sejarah di Marrakesh.
Gempa tersebut merupakan gempa paling mematikan di Maroko sejak tahun 1960. Sebagian besar korban tewas dilaporkan di daerah pegunungan di selatan provinsi Al-Haouz dan Taroudant.
Seorang penduduk mengatakan kepada Al Jazeera bahwa semua penduduknya tidak hanya kehilangan rumah mereka, tetapi juga setiap keluarga berduka atas kematian orang-orang terkasih yang meninggal dalam gempa tersebut.
"Kita hidup dalam situasi krisis. Kami meminta Raja Mohamed VI turun tangan dan mengirimkan bantuan kepada kami karena kami hidup dalam situasi yang traumatis," kata warga Amizmiz.
(dna)