Pihak berwenang di Libya menyatakan lebih dari 2.300 orang meninggal akibat banjir bandang yang menghantam Derna.
Badan Layanan Darurat mengonfirmasi jumlah korban tewas itu hanya di Derna. Di Kota Bayda korban meninggal imbas bencana ini disebut 46 orang.
Sementara itu, juru bicara kantor Perdana Menteri Libya menyatakan lebih dari 5.000 orang hilang dan 7.000 mengalami luka-luka, demikian dikutip dari AFP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengapa jumlah korban bencana ini mencapai angka ribuan?
Banjir melanda wilayah timur Libya usai hujan deras dan Badai Daniel menghantam daerah tersebut.
Banjir kian parah dan menjadi bencana mematikan usai dua bendungan di Derna hancur.
"Saya tak melebih-lebihkan ketika saya mengatakan bahwa 25 persen kota telah hilang. Banyak sekali bangunan yang runtuh," kata Menteri Penerbangan Sipil dan anggota Komite Darurat Derna, Hichem Chkiouat, demikian dikutip CBS News.
Perdana Menteri interim Libya, Ossama Hamad, mengatakan sekian ribu orang hilang dan banyak yang diyakini hanyut usai dua bendungan di hulu sungai jebol.
Imbas kombinasi itu semua, banyak kota di Timur Libya terendam banjir.
Pihak berwenang Libya juga mengatakan jumlah korban kemungkinan akan bertambah mengingat masih banyak orang yang hilang.
Menteri Kesehatan interim Libya, Othman Abdul Jalil, bahkan menduga jumlah korban tewas akan mencapai lebih dari 10.000 jiwa, demikian dikutip CBS News.
Menanggapi bencana ini, Dewan Presidensi di Libya mendeklarasikan tiga area di Provinsi Cyrenaica sebagai zona bencana karena banjir.
Mereka juga meminta uluran tangan komunitas internasional di tengah banjir itu.
(isa/bac)