Pemimpin Chechen, Ramzan Kadyrov, mengklaim menggelar pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di tengah ketegangan relasi dua pihak, Kamis (28/9).
Kadyrov mengatakan dia berdiskusi tentang kontribusi wilayahnya dalam perang Rusia ke Ukraina.
Mengutip dari Reuters, Kadyrov telah mendapatkan ruang yang luas dari Putin untuk menjalankan kekuasaan pribadinya di wilayah Chechnya. Namun, dia menjadi sasaran kemarahan pro-Kremlin garis keras karena pada pekan ini memuji putranya yang masih 15 tahun karena memukuli tahanan etnis Rusia di sel Chechnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembicaraannya dengan Putin itu kemudian diunggah Kadyrov via akun aplikasi pesan Telegram miliknya. Kadyrov menyatakan dirinya dan Putin telah membicarakan berbagai topik dari mulai peran milisi Chechnya di Ukraina hingga 'masalah lain' telah diangkat. Keduanya pun berjanji untuk membicarakan 'lebih lanjut mengenai hal tersebut nanti'.
Masih belum pasti apakah yang dimaksud Kadyrov itu merupakan insiden pemukulan oleh putranya Adam, bulan lalu. Kala itu Adam memukuli tahanan etnis Rusia, Nikita Zhuravel, yang dituduh telah membakar Alquran.
Kadyrov pun menggungah aksi putranya itu awal pekan ini, dan mengatakan dirinya bangga pada Adam yang membela agama Islam.
Sebagai informasi, peristiwa pembakaran Alquran itu tak terjadi di Chechnya. Namun, penyidik di Rusia memindahkan Zhuravel ke tahanan Chechen, karena muslim di sana menyatakan menjadi korban atas peristiwa itu.
Kemudian di kalangan garis keras Rusia beredar rumor terkait itu. Salah satunya yang diungkap eks penulis pidato Kremlin, Abbas Gallyamov, yang mengatakan pemukulan tersebut membuka tudingan kepada Putin telah menyerahkan etnis Rusia 'untuk dihabisi orang-orang Chechnya.
Bahkan komentator perang yang pro-Kremlin pun menggambarkan pemukulan tersebut sebagai aksi yang tak beradab.
Posisi Chechnya sendiri bagi Moskow sangat penting sejak runtuhnya Uni Soviet.
Sebagai informasi, Kadyrov, 46, dilaporkan menderita sakit yang serius sehingga harus dirawat di rumah sakit.
Kadyrov pun telah terbuka mempertimbangkan penyerahan kekuasaan, dan telah mengangkat profil tiga putranya yang masih remaja.
Salah satunya adalah yang tertua, yang berfoto bersama Putin pada Maret lalu.