Amerika Serikat mengungkapkan Israel dan Arab Saudi sedang bergerak menuju kesepakatan bersejarah menormalisasi hubungan.
Presiden AS Joe Biden berharap bisa mengubah kondisi Timur Tengah dengan mendapatkan pengakuan atas negara Israel oleh Arab Saudi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semua pihak telah sepakat, saya pikir, kerangka dasar untuk apa yang mungkin bisa kita dorong," kata Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby dikutip AFP.
"Namun, seperti dalam pengaturan rumit apapun, karena hal ini pasti akan terjadi, semua orang harus melakukan sesuatu. Dan semua orang harus berkompromi dalam beberapa hal," tambahnya.
AS telah lama mendorong Saudi untuk menormalisasi hubungan dengan Israel. Hal ini untuk menindaklanjuti kesepakatan serupa yang sudah melibatkan Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Maroko beberapa tahun terakhir melalui Perjanjian Abraham (Abraham Accord).
Putra Mahkota sekaligus pemimpin de-facto Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) baru-baru ini mengungkapkan negaranya dan Israel semakin hari semakin dekat. Hal serupa juga disampaikan oleh Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu.
Arab Saudi mencari jaminan keamanan, termasuk perjanjian dengan pihak Amerika Serikat sebagai imbalan atas normalisasi hubungan dengan Israel.
Di sisi lain, Palestina memperingatkan hal tersebut harus diperhitungkan dalam setiap kesepakatan dengan menekankan tidak akan ada perdamaian di Timur Tengah tanpa ada resolusi konflik antara Palestina-Israel.
(rzr/rds)