Rusia Ancam Hancurkan Militer Inggris-Pabrik Rudal Jerman Tanpa Ampun

CNN Indonesia
Selasa, 03 Okt 2023 13:15 WIB
Wakil Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev mengatakan pasukan Negeri Beruang Merah bisa menghancurkan militer Inggris dan pabrik rudal Jerman tanpa ampun.
Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev ancam hancurkan militer Inggris dan pabrik rudal Jerman. (AFP/LOIC VENANCE)
Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev mengatakan pasukan Negeri Beruang Merah bisa menghancurkan militer Inggris dan pabrik rudal Jerman tanpa ampun.

Medvedev mengatakan jika Inggris betul-betul mengirim pelatih militer ke Ukraina, mereka akan menjadi target Rusia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"[Langkah] mereka mengirim instruktur [ke Ukraina] akan menjadi sasaran pasukan kami," kata dia di Telegram, dikutip Reuters.

Ia kemudian berujar, "Pahami baik-baik bahwa mereka akan dihancurkan dengan kejam. Dan bukan sebagai tentara bayaran, tapi sebagai spesialis NATO Inggris."

Pernyataan Medvedev mencuat usai Menteri Pertahanan Inggris Grant Shapps mengatakan ingin melatih pasukan negara yang diinvasi Rusia di Ukraina.

[Gambas:Video CNN]

Shapps mengaku telah berbicara dengan panglima Angkatan Darat Ukraina soal pelatihan di Ukraina. Ia juga meminta perusahaan pertahanan Inggris melakukan produksi di negara Eropa timur itu.

Di kesempatan tersebut, Medvedev juga mengatakan akan menghancurkan pabrik rudal Jerman.

"Mereka mengatakan ini sesuai dengan hukum internasional. Jika begitu, serangan terhadap pabrik-pabrik Jerman tempat produksi rudal-rudal juga akan sepenuhnya mematuhi hukum internasional," kata dia.

Sindiran Medvedev mencuat setelah Ketua Komite Pertahanan Parlemen Jerman, Marie Agnes Strack Zimmerman, menyebut serangan Ukraina yang menyasar Rusia akan mematuhi hukuman internasional.

Zimmerman juga mendesak Inggris mengirim rudal ke Ukraina.

Rusia berulang kali memperingatkan Barat soal bantuan senjata ke Ukraina. Menurut mereka, aliran senjata ini memperpanjang perang dan bisa memicu konflik langsung Rusia dengan NATO.

Para pejabat Rusia juga berpendapat bahwa penyediaan senjata, pembagian intelijen, dan pelatihan pasukan Ukraina sudah berarti negara-negara Barat secara de facto menjadi pihak dalam konflik Rusia-Ukraina.

(isa/bac)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER