Setidaknya 51 orang tewas imbas serangan drone Rusia di Kota Ukraina, Kupiansk, saat warga menggelar peringatan bagi tentara yang gugur, Kamis (5/10).
Pejabat Ukraina menyebut insiden ini merupakan salah satu serangan paling mematikan selama perang berkecamuk.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pejabat militer di Kupiansk, Oleh Synehubov, mengatakan korban yang tewas mencakup anak berusia 6 tahun. Ia tertimbun di antara reruntuhan puing.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Ukraina Ihor Klymenko mengatakan 29 dari jumlah korban tewas berhasil diidentifikasi. Jenazah-jenazah tersebut juga dikirim ke fasilitas kesehatan di Kharkiv.
Ihor mengatakan pasukan Rusia menargetkan kafe dan toko di Hroza, wilayah Kharkiv. Ada sejumlah penduduk lokal saat rudal menghantam toko itu.
Rusia menyerang Hroza menggunakan drone Iskandar, demikian menurut pejabat Ukraina. Senjata ini merupakan rudal balistik dengan jarak relatif pendek.
Senjata ini telah banyak digunakan Rusia untuk melawan Ukraina dan menyebabkan banyak korban tewas.
Insiden ini memicu skala kehancuran yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak serangan di stasiun kereta api di Kramatorsk pada awal 2022. Imbas insiden ini, lebih dari 60 orang meninggal.
Juru bicara Kantor Kejaksaan Regional Kharkiv, Dmytro Chubenko, mengatakan saat rudal menghantam kafe itu tengah menggelar penghormatan bagi tentara Ukraina yang gugur.
Tentara Ukraina yang gugur sebelumnya dimakamkan di Kota Dipro. Namun, kerabat para tentara ini ingin mereka dimakamkan di tempat asal.
"Peringatan ini dihadiri oleh anak almarhum yang juga seorang tentara," ujar Chubenko, demikian dikutip CNN.
Ia kemudian berkata, "Anak laki-laki tersebut, bersama istri dan ibunya, berada di sebuah kafe dan tewas karena roket,"
Serangan serupa juga terjadi di tempat lain, dekat Pervomaisk. Ketika itu, orang-orang sedang mengucapkan perpisahan ke kerabatnya.
"Rekan-rekan prajuritnya hadir saat itu. Saat ini, hanya warga sipil yang berada di lokasi penyerangan," kata Chubenko.
(isa/rds)