Warga Israel Curhat Istri dan Anaknya Diduga Diculik Militan Hamas

CNN Indonesia
Minggu, 08 Okt 2023 10:37 WIB
Ilustrasi. Seorang warga Israel, Yoni Asher, menunjukkan sejumlah potret yang memperlihatkan istri, anak, dan beberapa temannya diduga diculik oleh militan Palestina, Hamas. (REUTERS/STRINGER)
Jakarta, CNN Indonesia --

Seorang warga Israel, Yoni Asher, menunjukkan sejumlah potret yang memperlihatkan istri, anak, dan beberapa temannya diduga diculik oleh militan Palestina, Hamas.

Ia kemudian mendesak masyarakat untuk membantu menyebarkan sejumlah potret tersebut dengan harapan keluarganya dapat kembali dengan selamat.

Kepada jurnalis CNN, Asher mengaku pertama kali mengenali sosok istrinya yang diduga diculik itu melalui video viral yang menunjukkan sekelompok orang diangkut di belakang truk yang diapit oleh militan Hamas. Seruan 'Allahu Akbar' terdengar sepanjang video.

Rekaman itu, lanjut Asher, memperlihatkan seorang wanita di belakang truk dengan seorang militan yang mengenakan penutup kepala semacam jilbab di kepalanya.

Asher kemudian mengkonfirmasi wanita tersebut adalah istrinya. Namun demikian, CNN belum dapat memverifikasi video tersebut secara independen.

Asher kemudian membeberkan kronologi dugaan penculikan itu terjadi saat istri dan anak perempuannya sedang mengunjungi ibu mertuanya di Nir Oz, sebuah pemukiman kolektif di dekat perbatasan Gaza.

Asher lantas curiga keduanya mungkin telah diculik lantaran setelah melacak telepon istrinya, diketahui selanjutnya titik lokasi istrinya berada di Gaza. Di saat bersamaan, ia juga melihat video viral tersebut.

"Saya bahkan tidak tahu bagaimana situasi para sandera, dan situasinya tidak bagus," ujar Asher.

Asher menambahkan, istri dan ibu mertuanya memiliki kewarganegaraan Jerman. Ia juga meminta bantuan dari pemerintah Jerman.

Suasana di Israel pasca-serangan militan Palestina, Hamas, Sabtu (7/10). (REUTERS/AMMAR AWAD)

Terpisah, sumber Kementerian Luar Negeri Jerman mengatakan kepada CNN, "Kantor Luar Negeri Federal dan Kedutaan Besar Jerman di Tel Aviv melakukan kontak dekat dengan pihak berwenang Israel untuk mengklarifikasi apakah dan sejauh mana warga Jerman terkena dampaknya".

Sementara itu, Juru Bicara Kepolisian Israel mengimbau agar anggota keluarga yang ingin melaporkan orang hilang untuk datang ke kantor polisi terdekat ketika sudah aman untuk meninggalkan rumah mereka. Polisi menyarankan kerabatnya membawa foto dan barang-barang pribadi yang dapat diambil sampel DNA-nya untuk membantu identifikasi.

Kelompok militan Palestina, Hamas, sebelumnya melakukan serangan terhadap Israel, Sabtu (7/10) waktu setempat. Serangan itu dilakukan dari berbagai jalur, mulai dari udara, laut, hingga darat dengan melontarkan ribuan roket dari Jalur Gaza yang diblokade.

Akibat serangan ini, banyak korban tewas dan terluka dari kedua belah pihak. Serangan itu juga mendapat respons dari berbagai pihak, termasuk Amerika Serikat yang secara terang-terangan menyebut serangan itu sebagai aksi terorisme.

Amerika Serikat juga memastikan akan mendukung penuh Israel dan segera mengirim bantuan. Sementara Rusia menyerukan gencatan senjata di antara kedua belah pihak.

Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) juga dilaporkan akan melakukan pertemuan pada Minggu (8/10) terkait situasi konflik yang terjadi di Israel dan Palestina tersebut.

(khr/asr)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK