Israel Benarkan Kabar Penculikan Warga Sipil dan Tentara oleh Hamas

CNN Indonesia
Minggu, 08 Okt 2023 11:10 WIB
Pemerintah Israel membenarkan kabar yang menyebutkan ada sejumlah warga sipil dan tentara yang diculik oleh pasukan militan Hamas.
Ilustrasi. Pemerintah Israel membenarkan kabar yang menyebutkan ada sejumlah warga sipil dan tentara yang diculik oleh pasukan militan Hamas. (AP/Tsafrir Abayov)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Israel mengkonfirmasi kabar soal penculikan dan penyanderaan warga sipil dan tentaranya oleh militan Palestina, Hamas di Jalur Gaza.

Juru Bicara Pasukan Pertahanan Israel Laksamana Muda Daniel Hagari membenarkan bahwa ada sejumlah warga dan tentara yang dibawa ke Jalur Gaza. Hagari juga mengatakan ada tentara Israel yang tewas dalam pertempuran tersebut.

Namun, Hagari tak membeberkan detail jumlah warga yang disandera atau tentara yang terbunuh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melansir Times of Israel, Hagari mengatakan masih ada 22 lokasi pertempuran yang sedang berlangsung di selatan Israel. Pasukan Israel juga disebutnya telah mencapai semua kota di perbatasan Gaza.

"Empat divisi dikerahkan ke perbatasan Gaza, bergabung dengan 31 batalion yang sudah ada di sana sebelumnya," ujar Hagari dalam konferensi pers dengan wartawan, Sabtu (7/10) malam.

Sebelumnya, Hamas mengeluarkan sebuah video yang menunjukkan anggotanya menangkap dan menculik sejumlah tentara Israel dan warga.

Seorang warga Israel, Yoni Asher, juga sempat curhat bahwa istri dan anaknya termasuk di antara orang-orang yang disandera pasukan Hamas.

Kepada CNN, Asher membeberkan, penculikan tersebut terjadi saat istri dan anak perempuannya tengah mengunjungi ibu mertuanya di Nir Oz, sebuah pemukiman kolektif di dekat perbatasan Gaza.

Asher lantas curiga keduanya mungkin telah diculik lantaran setelah melacak telepon istrinya, diketahui selanjutnya titik lokasi istrinya berada di Gaza. Di saat bersamaan, ia juga melihat video viral tersebut.

"Saya bahkan tidak tahu bagaimana situasi para sandera, dan situasinya tidak bagus," ujar Asher.

Eskalasi konflik antara Israel dan Palestina meningkat usai Hamas melancarkan serangan mendadak pada Sabtu (7/10) waktu setempat. Ribuan roket diluncurkan dari Jalur Gaza.

Sebanyak 300 korban di Israel dilaporkan tewas. Sementara sebanyak 1.500 lainnya dilaporkan luka-luka.

An Israeli soldier stands by the bodies of Israelis killed by Palestinian armed militants who entered from the Gaza Strip, in the southern Israeli city of Sderot, Saturday, Oct. 7, 2023. Hamas, the militant group ruling the Gaza Strip, carried out a surprise, multi-front attack on Israel at daybreak Saturday, firing thousands of rockets and infiltrating the country by land, air and sea. (AP Photo/Tsafrir Abayov)Suasana di Israel pasca-serangan mendadak yang dilancarkan militan Palestina, Hamas. (AP/Tsafrir Abayov)

Israel tak tinggal diam dan melancarkan serangan balasan. Di Palestina, sebanyak 232 korban dilaporkan tewas dan 1.697 lainnya mengalami luka-luka.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sendiri telah mendeklarasikan perang melawan militan Palestina tersebut. Ia berjanji bahwa Hamas akan mendapatkan bayaran atas tindakannya tersebut.

Situasi ini pun memicu respons dunia. Amerika Serikat, misalnya, yang secara terang-terangan mendukung Israel dan berjanji akan memberikan bantuan.

Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) juga dikabarkan akan melakukan pertemuan pada Minggu (8/10) membahas eskalasi konflik yang meningkat di antara Israel dan Palestina.

(asr/asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER