Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersumpah akan melakukan pembalasan besar atas serangan pasukan militan Palestina Hamas akhir pekan lalu.
Dilansir CNN, dalam pernyataannya Netanyahu menegaskan bahwa negaranya akan melakukan "balas dendam besar" dan bersiap untuk "perang yang panjang dan sulit".
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Deklarasi perang itu disepakati Netanyahu dan parlemen Israel, kurang dari 24 jam setelah Hamas menyerang negara Zionis itu dari darat, laut, dan udara.
Serangan itu menyebabkan ratusan warga Israel meninggal dunia, ribuan luka-luka, bahkan ada lebih dari 100 orang yang terdiri dari berbagai warga negara asing kini menjadi korban penyanderaan Hamas.
Usai Netanyahu mendeklarasikan perang, tank dan kendaraan pengangkut personel terlihat bergerak ke perbatasan Israel-Gaza pada Minggu (8/10).
Selain itu pada hari ini Senin (9/10), Israel juga disebut telah mengerahkan tambahan 100 ribu pasukannya ke dekat Gaza. Meski demikian kabar ini belum dikonfirmasi melalui pernyataan resmi.
Deklarasi perang Israel adalah yang pertama sejak 50 tahun terakhir setelah Perang Yom Kippur pada Oktober 1973.
PM Netanyahu juga telah memperingatkan warga Palestina yang tinggal di Gaza untuk "pergi sekarang", setelah ia bersumpah melakukan "balas dendam yang besar" di daerah kantong padat penduduk tersebut.
Netanyahu mengklaim "tahap pertama" pembalasan Israel telah berakhir dengan penghancuran sebagian besar pasukan musuh yang menembus wilayah Israel.
"Ini akan diikuti dengan formasi ofensif," kata Netanyahu, dikutip CNN.
Pemerintah Israel juga memutuskan untuk menghentikan pasokan listrik, barang, dan bahan bakar ke Gaza.
Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defence Force/IDF), mengaku telah menyerang lebih dari 400 sasaran di daerah kantong Gaza, termasuk 10 menara yang disebut digunakan Hamas dan sejumlah pasukan teroris di daerah sekitar Jalur Gaza.
Juru bicara IDF, Hecht, mengklaim pasukan Israel telah menetralisir sebagian besar pertempuran signifikan di pemukiman Otef, namun operasi di wilayah lain masih terus berlangsung.
"Tujuan IDF dalam 12 jam ke depan adalah mengakhiri daerah kantong Gaza dan membunuh semua teroris di wilayah kami," ujar Hecht.