Presiden Israel Isaac Herzog menyebut perang melawan milisi di Palestina akan panjang dan berlarut-larut.
Isaac juga mengungkapkan Israel tengah menyiapkan kampanye militer besar-besaran melawan Hamas di Jalur Gaza.
"Itu akan berlangsung lama dan berlarut-larut kampanye melawan Hamas, yang mana pada dasarnya adalah kampanye yang panjang dan berlarut-larut melawan ISIS," kata Isaac saat konferensi pers di Israel pada Kamis (12/10), dikutip Times of Israel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pasukan Israel dan Hamas bertempur sejak 7 Oktober lalu. Imbas perang ini, ribuan orang di Israel dan Palestina meninggal.
Pada Senin (9/10), Israel mengumumkan mereka memblokade total Jalur Gaza yang beberapa tahun terakhir dikuasai Hamas.
Israel juga melarang bantuan makanan, air, gas, bahan bakar minyak dan memutus aliran listrik di wilayah tersebut.
Komunitas dan organisasi internasional meminta agar Israel membuka blokade tersebut agar bantuan kemanusiaan bisa masuk untuk warga di Gaza.
Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Med mendesak komunitas internasional agar meminta pihak yang berkonflik melakukan "gencatan senjata kemanusiaan sementara selama 24 jam."
Langkah ini, menurut mereka, untuk mencegah bencana besar di masa mendatang.
"Gaza kehabisan air minum, listrik, dan persediaan makanan. Sektor kesehatan sedang terpuruk. Setiap menit begitu berarti," demikian menurut organisasi itu di X (dulu bernama Twitter).
Sementara itu, Israel menyatakan bantuan kemanusiaan boleh memasuki Gaza jika Hamas melepas semua sandera yang ditahan selama perang ini.
(isa/wiw)Urgent Appeal: We call for the international community to press for a temporary humanitarian ceasefire for 24 hours in Gaza to avert an impending major disaster
— Euro-Med Monitor (@EuroMedHR) October 12, 2023
Gaza is running out of drinking water, electricity & food supplies. Health sector is collapsing. Every minute counts.. pic.twitter.com/Zh1KkdaUsL