Israel Perintah Evakuasi dalam 24 Jam, Warga Gaza Panik Ketakutan

CNN Indonesia
Sabtu, 14 Okt 2023 12:20 WIB
Sebagian warga Gaza mulai mengemasi barang sementara yang lainnya panik dan ketakutan usai diultimatum evakuasi oleh militer Israe..
Anak-anak dan wanita di Jalur Gaza mulai berkemas meninggalkan wilayah itu usai diultimatum Israel. Foto: AFP/MAHMUD HAMS
Jakarta, CNN Indonesia --

Perintah evakuasi militer Israel dalam 24 jam sejak Jumat (13/10), membuat warga Palestina di Gaza panik dan ketakutan.

Beberapa jam setelah diultimatum Israel, sebagian warga di Gaza mengemasi barang apa pun yang mereka bisa bawa, untuk mengungsi ke arah selatan dengan mobil, van, dan kendaraan lain yang tersedia.

Sebagian lainnya yang tak punya kendaraan akhirnya harus berjalan kaki, sementara yang lain berdiri di pinggir jalan menunggu kemungkinan tumpangan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di wilayah lainnya jalanan tampak kosong karena warga memilih tetap berada di dalam rumah sambil memutuskan apa yang harus dilakukan selanjutnya sesuai perintah evakuasi Israel.

"Banyak yang bertanya, apakah ini benar, mimpi buruk atau apa," kata Safwat al-Kahlout dari Al Jazeera.

Dia mengatakan, "Sampai saat ini orang-orang percaya ini adalah semacam perang psikologis, mereka tidak mau mempercayainya."

Al-Kahlout mengatakan tak ada persiapan untuk melakukan evakuasi dari Gaza, apalagi banyak warga tidak punya kendaraan untuk pindah.

"Dalam praktiknya, 1,1 juta orang, mereka tidak memiliki fasilitas yang cukup untuk bermigrasi, bagaimana mereka bisa bermigrasi? Keledai? Mereka tidak punya cukup keledai. Mobil? Jumlah mobil tidak mencukupi. Saat ini tidak ada bahan bakar untuk kendaraan untuk bergerak selama tujuh hari," katanya.

"Lebih dari satu juta warga Palestina panik, bingung, tidak punya rencana, dan tidak mengerti apa yang harus dilakukan. Sekarang anak-anak saya bertanya, 'Ke mana kami harus pergi?' Saya jawab, saya tidak tahu," lanjutnya.

Sementara itu, salah satu petugas di badan pengungsi Palestina PBB di Kota Gaza, Inas Hamdan, menggambarkan situasi tersebut sebagai kekacauan. Para warga tidak tahu apa yang harus dilakukan.

Dia juga mengatakan tidak mungkin 1,1 juta orang bisa dievakuasi dengan aman.


Sementara Juru Bicara Palestine Red Crescent di Kota Gaza, Nebal Farsakh, mengatakan ada pasien rumah sakit yang tidak dapat dipindahkan dalam kondisi saat ini dan banyak petugas medis yang menolak untuk pergi dan meninggalkan pasiennya.

Sebaliknya, katanya, mereka malah menelepon rekan-rekannya untuk mengucapkan selamat tinggal.

(fby/dna)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER