Yahya Sinwar, Komandan Hamas Paling Diburu Militer Israel

CNN Indonesia
Rabu, 18 Okt 2023 17:30 WIB
Salah satu komandan Hamas, Yahya Sinwar, yang diburu militer Israel. Foto: AFP/MOHAMMED ABED
Jakarta, CNN Indonesia --

Salah satu komandan milisi Hamas, Yahya Sinwar, masuk daftar paling atas buronan militer Israel, dalam perang Tel Aviv melawan milisi Hamas Palestina.

Sejumlah pejabat senior Israel mengatakan Sinwar adalah target utama puluhan ribu tentara Zionis di Gaza. Militer Israel bahkan menjuluki pemimpin garis keras Hamas itu sebagai "wajah kejahatan".

"Yahya Sinwar adalah wajah kejahatan," kata juru bicara militer Israel, Letnan Kolonel Richard Hecht, seperti dikutip New York Times.

"Dia adalah dalang di balik ini, seperti bin Laden," ujar Hehct merujuk pada serangan perdana Hamas ke Israel pada 7 Oktober lalu.

Sinwar selama ini dikenal sebagai musuh bebuyutan Israel di Jalur Gaza. Ia pernah 20 tahun lebih dibui di sejumlah penjara Israel, sebelum akhirnya dibebaskan dalam pertukaran tahanan pada 2011.

Sinwar mulai memimpin Hamas di Gaza pada 2017. Pria yang diyakini berusia 60 atau 61 tahun itu sebelumnya membantu mendirikan sayap militer Hamas yang disebut Al Majd dan membantu membentuk Hamas pada 1987 di tengah peristiwa intifada pertama.

Selama bergabung di kelompok milisi, Sinwar bertugas menjalankan cabang keamanan kelompok. Ia berperan menjaga moralitas serta menghukum warga Palestina yang dicurigai bekerja sama dengan Israel.

Pada awal 1988, Sinwar ditangkap oleh pasukan Israel dan empat kali dijatuhi dakwaan penjara seumur hidup karena membunuh dua tentara Israel. 

Sinwar lalu dibebaskan pada 2011, dalam pertukaran tahanan antara 1.100 warga Palestina dengan satu orang tentara Israel bernama Gilad Shalit, yang ditawan Hamas dalam serangan lintas perbatasan pada 2006 silam.

Saat dibebaskan, Sinwar mengaku menghabiskan waktunya mempelajari Israel sekaligus membantu menegosiasikan pertukaran tahanan.

"Mereka ingin penjara menjadi kuburan bagi kami. Sebuah pabrik untuk menggiling kemauan, tekad, dan tubuh kami," kata Sinwar usai dibebaskan.

"Tapi syukurnya, dengan keyakinan kami pada tujuan, kami mengubah penjara menjadi tempat perlindungan ibadah dan akademi untuk belajar," ucap dia melanjutkan.

Enam tahun kemudian, Sinwar pun dipilih sebagai pemimpin Hamas di Gaza dan mulai mengonsolidasikan kekuasaannya.

Dia diyakini berada di balik penahanan, penyiksaan, dan pembunuhan seorang komandan Hamas, Mahmoud Ishtiwi pada 2015 silam. Ishtiwi dituduh melakukan penggelapan dana dan "kejahatan moral" di tengah dugaan gay.



(blq/dna)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK