Perang Israel vs Hamas Palestina masih menjadi sorotan berita global pada Kamis (19/10).
Berikut kilas berita internasional:
Seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat mengundurkan diri dari jabatan usai "dipaksa" memasok senjata ke Israel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diberitakan New York Times, Josh Paul, pejabat Kemlu AS di biro yang mengawasi pengiriman senjata, mengundurkan diri dari posisinya sebagai bentuk protes atas keputusan Washington mengirim senjata dan amunisi ke Israel dalam perang Negeri Zionis dengan milisi Hamas Palestina.
Berdasarkan surat pengunduran dirinya, Paul merupakan direktur kongres dan urusan publik untuk Biro Urusan Politik-Militer Kementerian Luar Negeri AS selama lebih dari 11 tahun.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengkritik Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) yang dianggap tidak bisa menghentikan situasi kemanusiaan di Jalur Gaza Palestina imbas perang Israel-Hamas.
Kritik itu terlontar saat Retno hendak menghadiri pertemuan darurat Tingkat Menlu Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Jeddah, Arab Saudi, pada Rabu (18/10). Ia lantas meminta OKI harus berperan lebih banyak soal konflik di Palestina.
"Mengingat DK PBB tidak mampu menjalankan fungsinya, maka untuk mendapatkan dukungan internasional yang lebih kuat OKI harus mendesak Sidang Majelis Umum PBB untuk mengadakan emergency session [rapat darurat]," ujar Retno saat konferensi pers virtual.
Sejumlah kepala negara Muslim dan negara mayoritas Muslim melontarkan pernyataan setelah Rumah Sakit Baptis Al Ahli di Jalur Gaza,Palestina diserang pada Selasa (17/10).
Tak lama usai insiden itu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyampaikan kecaman. Namun, Presiden Indonesia Joko Widodo belum menyampaikan pernyataan resmi ke publik hingga 19 Oktober.
Jokowi baru mengeluarkan pernyataan sikap soal perang Israel-Hamas sekitar Kamis (19/10).