Israel jengkel di rapat Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), usai Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyebut serangan Hamas ke Israel "tidak terjadi begitu saja".
Buntut pernyataan tersebut, Israel menuntut Sekjen PBB mundur dari jabatannya.
Sementara itu dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB di New York, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mendesak agar dewan itu segera bertindak menghentikan konflik di Gaza.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut rangkumannya dalam Kilas Internasional hari ini, Kamis (26/10).
Israel meradang usai mendengar pernyataan Sekjen PBB Antonio Guterres mengenai Hamas di rapat PBB.
"Saya sangat prihatin dengan pelanggaran yang jelas terhadap hukum humaniter internasional yang kita saksikan di Gaza. Biar saya perjelas: tidak ada pihak dalam konflik bersenjata yang berada di atas hukum humaniter internasional," ujar Guterres seperti dikutip AFP.
Guterres lalu melanjutkan bahwa serangan Hamas di Israel "tidak terjadi begitu saja". Sebab Palestina, menurutnya, telah "mengalami 56 tahun pendudukan yang mencekik" oleh Israel.
Blokade total Israel terhadap penyaluran bahan bakar ke Gaza membuat sistem perawatan kesehatan di beberapa rumah sakit Gaza kolaps total.
"Rumah sakit di Gaza telah benar-benar kolaps karena perang Israel," kata juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf al-Qudra, seperti dikutip Anadolu Ajansi, Selasa (24/10).
Dampak dari krisis bahan bakar ini juga dialami rumah sakit Indonesia di Gaza, yang mengalami pemadaman listrik hingga membuat tenaga medisnya harus bekerja memanfaatkan senter sebagai sumber cahaya.
Pemerintah Indonesia mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (DK PBB) untuk segera bertindak menghentikan konflik di Gaza.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menegaskan DK PBB tidak boleh tinggal diam, menyaksikan bencana dan kejahatan kemanusiaan yang sedang terjadi di Palestina.
"Saya mengingatkan bahwa DK memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga perdamaian dan keamanan, tidak membiarkan perang berkepanjangan, atau membantu salah satu pihak melanjutkan perang," ujar Retno dalam High-Level Open Debate DK PBB di New York pada Selasa (24/10).
Dalam pertemuan itu, Retno mempertanyakan tanggung jawab Dewan Keamanan PBB untuk menghentikan perang di Gaza, termasuk mendorong dibukanya akses terhadap bantuan kemanusiaan.