Presiden Rusia Vladimir Putin mengaku khawatir soal kemungkinan bencana buruk di Gaza, akibat perang pasukan Israel dan milisi di Palestina, Hamas.
Kekhawatiran itu terungkap saat Putin berbicara dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan via telepon pada Selasa (24/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"[Para kepala negara mengekspresikan] kekhawatiran yang mendalam usai korban sipil tewas meningkat dan situasi yang memburuk di Jalur Gaza," demikian rilis Kremlin.
Putin dan Erdogan juga membahas soal serangan Israel ke rumah penduduk dan tempat ibadah yang tak bisa diterima.
Dalam rilis itu, kedua pemimpin menyampaikan posisi Turki dan Rusia "sepakat" mendukung solusi dua negara, demikian dikutip Moscow Times.
Solusi dua negara merupakan salah satu upaya untuk menyelesaikan konflik Israel dan Palestina. Upaya ini menyerukan pembentukan dua negara yang saling berdampingan dan hidup damai.
Pasukan Israel dan Hamas terus berperang sejak 7 Oktober. Imbas pertempuran ini, ribuan orang di Palestina dan Israel tewas.
Tak lama setelah perang berkecamuk, Israel memblokade total Jalur Gaza dan melarang bantuan kemanusiaan masuk.
Komunitas dan organisasi internasional ramai-ramai mendesak gencatan senjata dan pembukaan koridor kemanusiaan serta hingga akses bantuan kemanusiaan. Namun, hingga kini belum ada realisasi dari seruan itu.
(isa/dna/bac)