Perang antara Hamas Palestina vs Israel yang meluas hingga situasi di Jalur Gaza masih menjadi sorotan berita internasional selama akhir pekan.
Berikut kilas berita internasional:
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan negaranya bakal mendeklarasikan Israel sebagai penjahat perang kepada dunia. Ini tak lepas dari tindakan Israel yang terus menggempur wilayah Jalur Gaza hingga menewaskan ribuan rakyat Palestina, termasuk anak-anak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal tersebut disampaikan Erdogan saat berpidato dalam "Pertemuan Besar Palestina," sebuah demonstrasi pro-Palestina di Istanbul, Sabtu (28/10).
"Israel, kami juga akan menyatakan Anda sebagai penjahat perang kepada dunia, kami sedang mempersiapkannya, dan kami akan memperkenalkan Israel kepada dunia sebagai penjahat perang," kata Erdogan, mengutip Anadolu, Minggu (29/10).
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan perang dengan kelompok militan Palestina Hamasdi Gaza akan berlangsung lama. Saat ini perang sudah "memasuki fase baru" dan Israel tampaknya belum akan mengakhiri gempuran ke wilayah Gaza.
Hal tersebut disampaikan Netanyahu dalam sebuah konferensi pers pada Sabtu (28/10) dan dalam kesempatan itu ia turut menarik hubungan antara konflik dengan Hamas dan Perang Arab-Israel antara tahun 1947 dan 1949, yang terjadi ketika Israel mendeklarasikan kemerdekaannya.
"Perang di dalam Gaza akan berlangsung lama. Ini adalah perang kemerdekaan kedua kami. Kami akan menyelamatkan negara kami," kata Netanyahu, mengutip CNN, Minggu (29/10).
Perang Israel dengan kelompok militan Palestina Hamas"memasuki fase baru" dengan pemboman intensif di Jalur Gaza pada malam hari.
"Kami memasuki fase baru dalam perang. Tadi malam tanah di Gaza berguncang. Kami menyerang di atas tanah dan di bawah tanah,"ungkap Menteri Pertahanan Yoav Gallant dalam sebuah pernyataan video, dikutip dari AFP, Sabtu (28/10).
Pernyataannya ini mengacu pada terowongan militer baru yang dibangun Hamas di bawah Gaza yang jadi target serangan militer zionis.
(rds)