Menhan Saudi Akan Temui Pejabat AS di Tengah Perang Hamas-Israel

CNN Indonesia
Senin, 30 Okt 2023 16:36 WIB
Menhan Kerajaan Arab Saudi Pangeran Khalid bin Salman akan bertemu salah satu pejabat Amerika Serikat di tengah perang pasukan Israel dengan milisi Hamas.
Menhan Saudi Pangeran Khalid bin Salman akan temui pejabat AS. (AFP/BANDAR AL-JALOUD)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Pertahanan Kerajaan Arab Saudi Pangeran Khalid bin Salman akan bertemu salah satu pejabat Amerika Serikat di tengah perang pasukan Israel dengan milisi Hamas.

Media Arab Al Arabiya melaporkan, Pangeran Khalid diagendakan bertemu Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia juga direncanakan akan menemui Penasihat Keamanan AS Jake Sullivan serta Kepala Kebijakan Timur Tengah, Brett McGurk, di Gedung Putih.

Kunjungan tersebut dilakukan di tengah serangan Israel yang semakin meningkat di Jalur Gaza. Israel menyatakan bahwa perang dengan Hamas memasuki "fase baru" dengan serangan udara yang semakin masif.

[Gambas:Video CNN]

Arab Saudi sendiri menyatakan mengutuk operasi serangan darat oleh Israel di Jalur Gaza. Serangan itu dkhawatirkan bakal mengancam lebih banyak kehidupan warga sipil Israel.

Pihak Kementerian Kesehatan Hamas melaporkan bahwa total 8 ribuan warga Palestina yang meninggal dunia akibat gempuran Israel di Jalur Gaza.

Arab Saudi juga menolak kekerasan Israel terhadap warga Palestina dan menyerukan upaya gencatan senjata.

Pada Rabun pekan lalu, Putra Mahkota Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MbS) mendesak segera dilakukan langkah nyata untuk melakukan gencatan senjata saat berdiskusi dengan Presiden AS Joe Biden via sambungan telepon.

Pangeran MbS pun menekankan bahwa Kerajaan Saudi menganggap serangan ke warga sipil di Gaza sebagai serangan brutal, serta menekankan perlunya memberikan perlindungan kepada mereka.

"Putra mahkota juga menekankan pentingnya meningkatkan upaya untuk menghentikan operasi militer dan meredakan situasi, untuk menghindari dampak serius terhadap keamanan, perdamaian, dan stabilitas regional dan global," demikian pernyataan Pangeran MbS, seperti dikutip Middle East Monitor.

(bac)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER