Kesaksian Relawan di RS RI di Gaza: Ambulans Bolak-balik Bawa Jenazah

CNN Indonesia
Kamis, 02 Nov 2023 03:55 WIB
Rumah Sakit Indonesia di Gaza kewalahan menampung korban luka dan tewas usai Israel menggempur kamp pengungsi Jabalia.
Korban tewas gempuran Israel di kamp pengungsi Jabalia di Gaza. Foto: REUTERS/STRINGER
Jakarta, CNN Indonesia --

Relawan Medical Emergency Rescue Committee (Mer-C) mengungkap jumlah jenazah dan korban luka di Rumah Sakit Indonesia di Gaza membludak, usai Israel menggempur kamp pengungsi di Jabalia.

Relawan yang bertugas di Gaza, Fikri Rofiul Hak, mengatakan ambulans bolak-balik mengangkut jenazah dari lokasi serangan ke Rumah Sakit Indonesia.

"Lagi dan lagi, terjadi penumpukan jenazah dan mereka diletakkan di trotoar jalan," kata Fikri dalam sebuah audio yang diterima CNNIndonesia.com, Rabu (1/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia kemudian berkata, "Malam itu mereka hanya diletakkan di pinggir jalan menuju pagi untuk diambil keluarga dan dimakamkan."

Fikri juga bercerita salah satu jenazah merupakan kerabat petugas medis di RS Indonesia. Namun, staf medis itu tak sempat memandikan jenazah dan langsung memakaikan kain kafan gegara korban meninggal yang terus berdatangan.

Warga yang lain juga memadati kamar mayat jenazah untuk mencari kerabat mereka yang menjadi korban.

Di kesempatan itu, Fikri menerangkan RS Indonesia mempunyai banyak pasien korban luka yang tergeletak begitu saja di aula.

Mereka mengantre untuk mendapat obat-obatan dan tindakan medis lebih lanjut.

Namun, kondisi RS Indonesia kekurangan staf medis dan alat kesehatan. Fasilitas ini juga akan padam dalam 48 jam ke depan karena bahan bakar minyak yang masih belum diizinkan masuk ke Gaza.

Penumpukan jenazah di RS Indonesia terjadi usai Israel menyerang kamp pengungsi terbesar di Palestina, Jabalia. Imbas serangan ini, puluhan orang meninggal.

Israel hingga kini tak kunjung mengizinkan bantuan bahan bakar minyak masuk ke Gaza karena takut disalahgunakan Hamas.

Rumah sakit-rumah sakit di Gaza sementara itu memerlukan bahan bakar untuk mengoperasikan generator mereka.

[Gambas:Video CNN]



(isa/dna)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER