Israel kembali menyerang fasilitas kesehatan di Gaza. Kali ini Rumah Sakit Al Shifa menjadi sasaran serangannya.
Kementerian Kesehatan mengatakan serangan tersebut menewaskan beberapa orang yang berada di sekitar rumah sakit. Serangan tersebut terjadi di depan pintu masuk.
"Beberapa warga tewas dan puluhan luka dalam serangan Israel di pintu masuk rumah sakit Al-Shifa di Kota Gaza," kata Kementerian Kesehatan dikutip AFP, Jumat (3/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Juru bicara Bulan Sabit Palestina, Mohamed Abu Musbah, mengatakan halaman Rumah Sakit Al-Shifa, sangat penuh dengan warga sipil.
"Hingga saat ini belum ada konfirmasi mengenai jumlah korban yang mungkin," kata Abu Musbah kepada Al Jazeera.
Pasukan Israel juga mengincar rombongan ambulans yang tengah konvoi mengangkut pasien luka dari Kota Gaza menuju Perbatasan Rafah.
"Sopir ambulans dan seorang staf Bulan Sabit Palestina yang mengawal orang yang terluka keduanya selamat. Tetapi salah satu dari mereka mengalami luka serpihan di kakinya," kata Abu Musbah.
Dalam kendaraan itu juga ada seorang pasien perempuan yang kini dalam kondisi serius dan telah dibawa kembali ke dalam Rumah Sakit Al-Shifa.
Seorang jurnalis AFP di lokasi kejadian melihat beberapa mayat tergeletak dan hancur di sebelah ambulans.
Militer Israel belum komentar tentang insiden tersebut ketika dihubungi oleh AFP.
Rumah Sakit Al-Shifa sebagai rumah sakit terbesar di Gaza sudah kewalahan menampung jumlah pasien akibat perang. WHO menyebut RS Al Shifa telah kelebihan kapasitas hingga 164 persen dari jumlah tingkat okupansi tempat tidur.
Sebanyak 16 rumah sakit di seluruh Gaza tidak lagi berfungsi karena kerusakan akibat serangan dan kekurangan bahan bakar.
WHO memperingatkan bahwa kekurangan bahan bakar tersebut "secara langsung mengancam nyawa" para luka dan pasien lainnya.
Lebih dari 23.500 orang telah luka-luka di seluruh Gaza dalam empat minggu perang. Sementara jumlah korban jiwa telah melampaui 9.200.
Sekitar 1.400 orang tewas dalam serangan yang dilancarkan oleh militan Hamas di Israel pada tanggal 7 Oktober, yang disebut memicu perang tersebut.
(tim/isn)