Menlu Ungkap Proses Sulit Evakuasi WNI dari Gaza di Tengah Perang

CNN Indonesia
Sabtu, 04 Nov 2023 13:30 WIB
Menlu Retno menyebut proses evakuasi 4 WNI dari Gaza tidak muadh di tengah situasi perang yang tak kondusif.
Momen ratusan orang dievakuasi dari Gaza saat perbatasan Rafah dibuka. Foto: AFP/MOHAMMED ABED
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi membeberkan proses yang sulit saat mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) di tengah kondisi konflik di Gaza.

Indonesia berhasil mengevakuasi satu keluarga WNI dari Gaza ke Rafah pada Kamis (2/11) pukul 19.00 waktu Mesir. Keluarga ini terdiri dari ayah dan tiga anak sebagai WNI dan istrinya yang merupakan warga negara Palestina.

Setelah dari Rafah, mereka menuju Kairo. Perjalanan dari perbatasan Gaza-Mesir menuju ibu kota negara Afrika itu memakan waktu tujuh jam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Perjalanan evakuasi empat WNI dan satu istri WNI ini bukan hal yang mudah, sekali lagi bukan hal yang mudah," ujar Retno.

Dia kemudian berkata, "Pada 1 November, WNI sudah berusaha menuju Rafah, namun harus kembali karena situasi sangat tidak kondusif. Di sepanjang jalan terjadi serangan-serangan."

Mengingat situasi yang sangat tak kondusif ini, WNI akhirnya kembali ke rumah mereka di Gaza Utara.

Kemudian pada 2 November, dari sejak pagi hari. Namun upaya itu gagal lagi karena situasi tidak memungkinkan.

Untuk ketiga kalinya, di tanggal 2 November siang hari, evakuasi terhadap empat WNI dan istrinya istri kembali dilakukan dan berhasil.

"Ini adalah peta Gaza, hanya untuk menunjukkan tidak mudahnya evakuasi yang harus dilakukan," imbuh Retno.

Terlepas dari keberhasilan proses evakuasi itu, terdapat satu keluarga WNI lagi yang terus diupayakan keluar dari Gaza. Mereka terdiri dari tiga WNI: suami dan dua anaknya, serta seorang istri warga negara Palestina.

"Mereka kemarin tanggal 2 November sudah sampai di pintu Rafah (sisi Gaza), namun masih terdapat beberapa isu administrasi yang sedang berusaha diurus dan diselesaikan," kata Retno lagi.

Retno mengungkapkan proses administrasi untuk dapat meninggalkan Gaza sangat ketat dan melibatkan banyak pihak kunci di Gaza. Nama-nama yang akan dievakuasi harus mendapatkan persetujuan dari banyak pihak yang ada di Gaza.

Gaza menjadi sorotan usai Israel dan Hamas perang sejak 7 Oktober. Imbas pertempuran itu, ribuan orang meninggal dunia.

Tak lama setelah perang, Israel memblokade total Jalur Gaza dan melarang bantuan kemanusiaan masuk.

[Gambas:Video CNN]



(isa/dna)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER